Bisa Jegal Mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia, Ternyata Presiden AFC Itu ....
- AP Photo/Michael Probst, file
Jakarta, VIVA – Ada faktor nonteknis yang bisa menjegal mimpi Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia 2026. Itu adalah Timnas Bahrain.
Apalagi Bahrain kenal 'orang dalam' untuk bisa mewujudkan mimpi tersebut. Tak lain adalah Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) yang merupakan orang Bahrain, Salman bin Ibrahim Al Khalifa.
Bukti otentik keberpihakan Salman adalah dalam menyikapi protes yang diajukan kubu Timnas Indonesia dan Timnas Bahrain dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
PSSI mengirimkan surat kepada AFC terkait kepemimpinan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf. Mereka merasa kepemimpinan wasit berat sebelah dan menguntungkan Bahrain selaku tuan rumah.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengungkapkan bahwa surat protes yang dikirim oleh PSSI tidak diterima oleh AFC, yang kemudian menyarankan PSSI untuk melaporkan masalah ini ke FIFA.
“Kami mengirimkan surat protes secara resmi kepada AFC, dan baru saja sekitar jam 12 siang ini, kami menerima balasan dari AFC. Intinya, AFC menyatakan bahwa protes kami tidak diterima, dan mereka meminta kami untuk melanjutkan masalah ini ke FIFA jika diperlukan,” ungkap Sumardji.
Tak berapa lama kemudian, Bahrain juga mengadu ke AFC. Negara Timur Tengah ini berhadap duel tandang melawan Timnas Indonesia digelar di tempat netral.
Hal ini buntut dari serangan netizen Indonesia terhadap media sosial Federasi Sepakbola Bahrain (BFA). Mereka merasa keamanan para pemain tak terjamin jika harus bermain di Jakarta.
Yang aneh, AFC mempertimbangkan komplain Bahrain tersebut. Hal berbeda saat Indonesia mengajukan komplain, AFC langsung menolaknya.
Pihak AFC akan melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan pihak FIFA dan juga PSSI terkait dengan usulan dari BFA yang melayangkan surat permohonan sebelumnya untuk menyelenggarakan pertandingan di tempat netral atau tidak berada di wilayah Indonesia.
"AFC menanggapi kekhawatiran ini dengan serius dan berkomitmen penuh untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua pemain, ofisial, dan penggemar, sambil mengutuk semua bentuk pelecehan dan ancaman daring," tulis laman resmi AFC, Jumat.
"AFC akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pertandingan tersebut," tulis AFC.