Sikap Berbeda AFC Tanggapi Komplain Timnas Indonesia dan Bahrain, Ternyata Presiden AFC Itu ....

Para pemain Timnas Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA – Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) tengah dalam sorotan baru-baru ini. Hal ini menyusul sikap berbeda mereka terkait protes yang diajukan kubu Timnas Indonesia dan Timnas Bahrain dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Respons Menohok Menpora soal Bahrain Ngemis ke AFC Takut Lawan Timnas Indonesia, Jangan-jangan...

PSSI mengirimkan surat kepada AFC terkait kepemimpinan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf. Mereka merasa kepemimpinan wasit berat sebelah dan menguntungkan Bahrain selaku tuan rumah.

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengungkapkan bahwa surat protes yang dikirim oleh PSSI tidak diterima oleh AFC, yang kemudian menyarankan PSSI untuk melaporkan masalah ini ke FIFA.

Bahrain Ogah Lawan Timnas Indonesia di SUGBK, Media Vietnam Sebut Negara Presiden AFC Itu Penakut

“Kami mengirimkan surat protes secara resmi kepada AFC, dan baru saja sekitar jam 12 siang ini, kami menerima balasan dari AFC. Intinya, AFC menyatakan bahwa protes kami tidak diterima, dan mereka meminta kami untuk melanjutkan masalah ini ke FIFA jika diperlukan,” ungkap Sumardji.

Pemain Timnas Bahrain

Photo :
  • istimewa
Bahrain Ingin Lawan Timnas Indonesia di Tempat Netral, Menpora: Itu Bisa-bisaan Mereka Aja

Tak berapa lama kemudian, Bahrain juga mengadu ke AFC. Negara Timur Tengah ini berhadap duel tandang melawan Timnas Indonesia digelar di tempat netral.

Hal ini buntut dari serangan netizen Indonesia terhadap media sosial Federasi Sepakbola Bahrain (BFA). Mereka merasa keamanan para pemain tak terjamin jika harus bermain di Jakarta.

Yang aneh, AFC mempertimbangkan komplain Bahrain tersebut. Hal berbeda saat Indonesia mengajukan komplain, AFC langsung menolaknya.

Pihak AFC akan melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan pihak FIFA dan juga PSSI terkait dengan usulan dari BFA yang melayangkan surat permohonan sebelumnya untuk menyelenggarakan pertandingan di tempat netral atau tidak berada di wilayah Indonesia.

"AFC menanggapi kekhawatiran ini dengan serius dan berkomitmen penuh untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua pemain, ofisial, dan penggemar, sambil mengutuk semua bentuk pelecehan dan ancaman daring," tulis laman resmi AFC, Jumat.

​​​​​​"​AFC akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pertandingan tersebut," tulis AFC.

Siapa Presiden AFC?
Presiden Asosiasi Sepak Indonesia (AFC) saat ini masih dijabat oleh Salman bin Ibrahim Al Khalifa. Diketahui, pria berusia 70 tahun itu ternyata berasal dari Bahrain.

Sosoknya saat ini tengah menjadi perbincangan hangat banyak pencinta sepakbola Indonesia. Hal ini seiring dengan kontroversi hasil laga Timnas Indonesia vs Bahrain di lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pria yang bernama lengkap Sheikh Salman bin Ibrahim Al Khalifa itu lahir di Bahrain pada 2 November 1965. Dia diketahui berasal dari keluarga kerajaan yang punya pengaruh besar di banyak bidang terutama olahraga.

Presiden AFC, Sheikh Salman Bin Ibrahim Al Khalifa

Photo :

Di segi pendidikan, Salman menimba ilmu di Bahrain sebelum merantau ke Inggris untuk mendapatkan gelar bidang sastra dan sejarah. Dia kemudian terjun ke dunia sepakbola dan berhasil terpilih menjadi Presiden Federasi Sepakbola Bahrain (BFA) pada 2002 lalu.

Kiprahnya semakin mentereng. Dia kemudian dipercaya menjabat sebagai Presiden AFC pada Mei 2013 hingga saat ini. Selama menjabat, Salman dipandang sebagai sosok pemimpin yang berhasil melahirkan berbagai inisiatif terutama dalam kompetisi.

Pemain Timnas Indonesia

Timnas Indonesia Raih Nilai B- dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kata Pengamat Bola Malaysia

Timnas Indonesia menerima penilaian B minus (B-) setelah menyelesaikan dua pertandingan penting dalam rangka Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada periode Oktober.

img_title
VIVA.co.id
19 Oktober 2024