Kalah 1-2 dari China, Timnas Indonesia Dinilai Kurang Efektif

Meskipun menguasai jalannya pertandingan dengan dominasi bola yang lebih baik, Skuad Garuda gagal memanfaatkan peluang yang ada dan akhirnya harus mengakui kekalahan 1-2.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Qingdao, VIVA — Timnas Indonesia harus menerima kenyataan pahit saat melawat ke markas Timnas China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Didukung Suporter dan Punya Skuad Mentereng, Timnas Indonesia Diharapkan Curi Poin dari Jepang, Meski ....

Meskipun menguasai jalannya pertandingan dengan dominasi bola yang lebih baik, Skuad Garuda gagal memanfaatkan peluang yang ada dan akhirnya harus mengakui kekalahan 1-2.

Pertandingan yang berlangsung pada Selasa malam 15 Oktober 2024 di Qingdao Youth Football Stadium ini menyisakan kekecewaan, mengingat tim Indonesia tampil cukup agresif namun kalah dari segi efektivitas permainan.

Pengakuan Jujur Egy Maulana Vikri dan Witan soal Kembali Main di Eropa

Jalannya Pertandingan: Dominasi Tanpa Gol di Babak Pertama

Pada awal pertandingan, Indonesia tampak berusaha menekan lawan dengan strategi penguasaan bola. Anak asuh Shin Tae-yong tampak lebih dominan dalam membangun serangan sejak peluit awal dibunyikan.

Shin Tae-yong 'Diserang' Pemain dan Diceburin, Pelatih Timnas Indonesia Itu Ucapkan...

Namun, meskipun penguasaan bola berada di tangan Indonesia, efektivitas serangan mereka belum mampu menembus pertahanan solid yang diterapkan oleh tim tuan rumah, China.

Di sisi lain, China mengadopsi pendekatan yang lebih pragmatis. Tim Naga ini memilih untuk membiarkan Indonesia mendominasi penguasaan bola, sembari menunggu momen yang tepat untuk memanfaatkan kesalahan atau kelengahan dari lini pertahanan Indonesia.

Ivar Jenner di laga China vs Timnas Indonesia

Photo :
  • Media PSSI

Pendekatan ini terbukti efektif, terutama dalam momen-momen penting yang akhirnya menjadi penentu hasil akhir pertandingan.

Dua Gol China Hasil dari Kesalahan Fatal Pertahanan

China mencetak dua gol di babak pertama melalui serangan balik cepat dan memanfaatkan kesalahan dari pemain Indonesia.

Gol pertama datang pada menit ke-23 lewat Behram Abduweli, yang memanfaatkan kesalahan bek Indonesia, Shayne Pattynama, saat mencoba mengamankan bola di area pertahanan.

Kelengahan Pattynama dimanfaatkan dengan cepat oleh Abduweli yang dengan tenang mencetak gol pembuka bagi China.

Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah China dengan skor tipis 1-2 pada pertandingan yang berlangsung Selasa malam 15 Oktober 2024 di Stadion Sepak Bola Qingdao Youth, China.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Gol kedua menyusul pada menit ke-44. Kesalahan ini berawal dari operan yang buruk dari Calvin Verdonk kepada Ragnar Oratmangoen di tengah lapangan. Oratmangoen gagal mengendalikan bola, yang kemudian dicuri oleh pemain China.

Serangan balik yang cepat meninggalkan ruang kosong di pertahanan Indonesia, yang dimanfaatkan dengan baik oleh Zhang Yuning untuk menggandakan keunggulan China menjelang akhir babak pertama.

Gol Telat Thom Haye Tak Mampu Selamatkan Indonesia

Di babak kedua, Indonesia berusaha bangkit dengan meningkatkan intensitas serangan. Pelatih Shin Tae-yong melakukan sejumlah perubahan untuk menambah daya gedor tim, namun pertahanan China tetap kokoh.

Meskipun dominasi penguasaan bola masih berada di tangan Indonesia, serangan-serangan yang mereka bangun sering kali gagal menembus pertahanan rapat China, terutama saat memasuki area sepertiga akhir lapangan.

Barulah pada menit ke-86, Indonesia berhasil memperkecil ketertinggalan melalui Thom Haye. Pemain tengah Indonesia ini memanfaatkan kemelut di depan gawang China untuk mencetak gol yang menghidupkan harapan tim. Namun, gol ini datang terlalu terlambat, dan Indonesia tidak memiliki cukup waktu untuk mencari gol penyama kedudukan. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk China.

Dominasi Tanpa Efektivitas: Masalah di Sepertiga Akhir

Meskipun statistik menunjukkan bahwa Indonesia mendominasi permainan, dengan penguasaan bola mencapai 76 persen berbanding hanya 24 persen untuk China, efektivitas di depan gawang menjadi masalah utama.

Menurut data dari Sofascore, Indonesia mampu melepaskan 14 tembakan sepanjang pertandingan, namun hanya enam di antaranya yang tepat sasaran.

Di sisi lain, China hanya melepaskan lima tembakan, namun dua di antaranya berhasil dikonversi menjadi gol.

Permasalahan terbesar Indonesia tampaknya terletak pada ketidakmampuan mereka untuk memecahkan blok pertahanan ketat yang diterapkan oleh China.

Hanya lima dari total 14 tembakan yang dilepaskan Indonesia berasal dari dalam kotak penalti, menunjukkan betapa sulitnya bagi tim untuk menciptakan peluang yang benar.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya