Media Asing Sebut Timnas Indonesia Masih Lemah Meski Dihuni Banyak Pemain Naturalisasi

Maarten Paes, Timnas Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Media asing asal China, Sohu menilai Timnas Indonesia masih lemah di beberapa lini meski saat ini telah dihuni banyak pemain naturalisasi.

FIFA Pastikan Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 Usai Kalahkan Arab Saudi, Asalkan...

Komentar tersebut disampaikan media itu menjelang berlangsungnya pertandingan China vs Timnas Indonesia dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Pemuda Qingdao Selasa, 15 Oktober 2024 mendatang.

Media tersebut menilai, para pemain naturalisasi Timnas indonesia yang ada saat ini kebanyakan berposisi sebagai pemain bertahan. Sementara dari sektor penyerang, skuad Garuda masih kekurangan stok pemain.

Seperti Roberto Mancini, Herve Renard Terancam Jadi Tumbal Timnas Indonesia

Timnas Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

“Meski Timnas Indonesia punya banyak pemain naturalisasi, namun mereka lebih fokus pada pertahanan, sehingga ancaman yang mereka tampilkan di sisi ofensif relatif rendah,” tulis media itu, dikutip Selasa, 8 Oktober 2024.

PSSI Tunda Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra, Yussa Nugraha Ungkap Penyebabnya

Kelemahan Timnas Indonesia di sektor serang sangat terlihat dari minimnya gol yang tercipta ketika berhadapan dengan Arab Saudi dan Australia beberapa waktu lalu.

Namun, saat menerima gempuran lawan, lini pertahanan Timnas Indonesia terbilang koko dan solid, Maarten Paes yang tampil di bawah mistar gawang jua menunjukkan kelasnya sebagai kiper berpengalaman.

Terkait sektor penyerangan Timnas Indonesia, dalam beberapa kesempatan pelatih Shin Tae-yong juga mengakui kelemahan itu. Sampai saat ini pihaknya juga terus mencari cara untuk menambah daya gedor di depan.

Terbaru Shin memanggil Malik Risaldi menggantikan Ramadhan Sananta. Malik dinilai memiliki penampilan yang baik bersama klubnya, Persebaya Surabaya.

Hingga pekan ketujuh Liga 1, Malik Risaldi telah bermain empat kali dengan total 330 menit.  Sebagai penyerang ia telah mencetak dua gol ke jala lawan. Statistik ini jauh lebih baik dibanding Sananta yang baru cetak satu gol di Persis Solo.

Malik jua dinilai memiliki pergerakan yang lebih mobile. Dia tak jarang terlihat membantu pertahanan saat timnya tidak memegang bola. Selain itu, dia juga lebih versatile karena data bermain di penyerang kanan, penyerang kiri dan tengah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya