Bobotoh Geruduk Graha Persib Buntut Dugaan Intimidasi Ofisial Persib

Ratusan Bobotoh melakukan demonstrasi di Graha Persib (foto: Dede Idrus)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dede Idrus (Bandung)

Bandung, VIVA – Ratusan Bobotoh melakukan demonstrasi di Graha Persib Bandung, kawasan Sulanjana, Bandung, Sabtu 21 September 2024. Aksi tersebut dilakukan buntut dari dugaan intimidasi terhadap Bobotoh yang dilakukan ofisial Persib.

Persib vs Borneo FC, Pieter Huistra: Pertarungan Dua Tim Top

Peristiwa tersebut terjadi setelah pertandingan Persib Bandung melawan Port FC dalam laga Grup F AFC Champions League 2 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis 15 September 2024.

Dalam aksinya, Bobotoh dari berbagai elemen komunitas ini mengeluarkan beberapa tuntutan untuk manajemen PT Persib Bandung Bermartabat. Berikut tuntutan Bobotoh dalam demo tersebut.

Permohonan Dikabulkan, Duel Persib Lawan Bali United Resmi Ditunda

1. Kami berdiri bersama korban dan akan mengawal terciptanya keadilan pada kasus ini

2. Mengutuk keras tindakan intimidasi atau kekerasan yang terjadi pasca pertandingan Persib vs Port FC.

Tantang Borneo FC, Ciro Alves Siap Tampil All Out

3. Mengutuk tindakan pelecehan verbal kepada Bobotoh perempuan yang dilakukan oknum steward.

4. Menuntut manajemen Persib melakukan investigasi internal secara transparan atas insiden yang terjadi.

5. Menuntut manajemen Persib menindak tegas pihak-pihak yang terduga terlibat dalam insiden tersebut.

Lebih lanjut, Bobotoh akan melayangkan somasi kepada PT PBB bilamana dalam waktu 1x24 jam tidak ada penyampaian itikad baik, maka akan melakukan proses penegakan hukum.

Sementara itu, Ketua Viking Persib Club, Tobias Ginanjar, mengatakan pihaknya akan terus mendampingi korban. Dia menyebut kekerasan dalam sepakbola tidak bisa dibenarkan.

"Kalau Bobotoh hari ini kami mendampingi pihak korban kita merasa perlu ada di pihak korban karena kita sama-sama merasa meyakini kekerasan dalam bentuk apapun tidak dibenarkan dalam sepakbola," ucap Tobias.

Dia berharap kejadian ini tidak disampaikan secara terang benderang dan tidak ditutup-tutupi. "Sampai sekarang belum ada respon apapun dari PT PBB kita minta kalau memang ini melakukan investigasi internal kalau ada bersalah sampaikan siapa bersalah sanksi seperti apa," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya