Erick Thohir Ungkap Alasan Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Sumpah WNI di Belanda

Komisi III dan X DPR RI menyetujui Permohonan PSSI untuk naturalisasi Mees Hilge
Sumber :
  • Erick Thohir / Instagram

VIVA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menjelaskan alasan mengapa pengambilan sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders dilakukan di Belanda.

Dihubungi PSSI, Jayden Oosterwolde Tolak Tawaran Bela Timnas Indonesia

Pengajuan naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders sudah disetujui DPR RI. Selanjutnya, pengambilan sumpah menjadi tahap akhir proses naturalisasi Hilgers dan Eliano.

Keduanya akan menjalani pengambilan sumpah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) di Belanda. 

Kevin Diks Blak-blakan ke Media Denmark soal Kegilaan Suporter Timnas Indonesia, sampai Dicegat 50 Orang

Erick mengatakan, dilakukannya sumpah WNI di Belanda untuk mempermudah Mees Hilgers dan Eliano Reijnders yang masih harus membela klubnya. Hilgers saat ini merupakan pemain dari FC Twente, sedangkan Eliano membela PEC Zwolle di Eredivisie Liga Belanda.


Erick menambahkan FIFA Matchday pun sedang tidak ada, maka dari itu sumpah WNI harus dijalankan di Belanda

Greg Nwokolo Kritik Keras STY Turunkan Pemain Muda untuk Piala AFF 2024

"Jadi fleksibilitas saja, baik di sini atau di luar negeri itu biasa angkat sumpah di luar negeri juga ada. Nah kebetulan memang sekarang FIFA Matchday-nya sudah tidak ada," kata Erick kepada wartawan, Kamis 19 September 2024.

"Artinya, kita harus respek kepada klub yang tentu mereka bermain. Nah di situ lah kami mencari cara yang sesuai dengan aturan, jadi bukan di luar aturan. Kami coba mengangkat sumpah di negara lain seperti juga, beberapa bangsa (orang) Indonesia yang akan sumpah di negara lain juga,” sambung Erick.

Lebih lanjut, Erick menegaskan rencana pengambilan sumpah warga negara Indonesia terhadap Mees Hilgers dan Eliano Reijnders di Belanda bukan hal yang spesial.

"Jadi bukan sesuatu yang spesial. Kami tidak ada yang spesial, semua kami hormati secara hukum, baik hukum yang ada di Indonesia maupun aturan FIFA," kata Erick.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya