STY Akui Sedih dan Kecewa Rusak Rekor Korea Selatan Lolos Olimpiade
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae yong (STY) mengaku sedih dan kecewa telah merusak rekor Korea Selatan untuk tampil di Olimpiade.
Semenjak menjadi tuan rumah Olimpiade Seoul 1998, Korea Selatan sukses menjadi langganan tetap tampil di Olimpiade. Namun, asa untuk bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024 atau Olimpiade ke-10 mereka secara beruntun sirna.
Korea Selatan gagal berlaga di Olimpiade 2024 usai kalah dari Timnas Indonesia lewat adu penalti yang berakhir dengan skor 11-10 setelah bermain imbang 2-2 hingga perpanjangan waktu.
Momen tersebut kembali dikenang STY saat berbicara dengan komedian Korea Selatan, Lee Kyung-kyu di YouTube.
STY bercerita, Timnas Indonesia yang kala itu menjadi runner-up Grup A tinggal menunggu Korea Selatan atau Jepang yang menjadi lawan di perempat final.
“Di grup kami, Qatar berada di posisi pertama dan Indonesia di posisi kedua. Di grup sebelah, ada Korea Selatan dan Jepang, jadi kami pergi menonton pertandingan,” ujar STY di YouTube Lee Kyung-kyu dilihat Jumat 19 Juli 2024.
Saat menonton, STY berharap Indonesia akan melawan Jepang, daripada harus berhadapan dengan negaranya. Namun, Korea Selatan yang justru keluar jadi lawan Indonesia. STY mengaku situasi ini amat sulit baginya.
STY bercerita, setelah pertandingan ia langsung menemui pelatih Korea Selatan, Hwang Sun-hong. “Saya katakan, ‘kenapa harus bertemu dengan Anda?” kata STY.
Singkatnya, hari pertandingan antara Korea Selatan dan Indonesia dimulai. Pertandingan kala itu berlangsung sengit hingga harus diputuskan lewat adu penalti.
Hasil akhir, Tim Merah Putih berhasil keluar sebagai pemenang dan mengantongi tiket ke semifinal Piala Asia U23 untuk pertama kalinya.
Meski berhasil meraih kemenangan, STY mengaku perasaannya campur adik saat itu, antara sedih, kecewa dan juga senang.
Dia merasa sedih karena merusak rekor Korea Selatan lolos ke Olimpiade, di sisi lain, STY senang dapat membantu Timnas Indonesia lolos ke semifinal.
“Tidak hanya senang dengan kemenangan, juga merasa bersalah karena menghentikan Korea Selatan dari lolos ke Olimpiade 10 kali berturut-turut. Saya merasa sedih dan menyesal,” kata dia.
Setelah pertandingan berakhir, pada malam harinya STY mengaku langsung mengirim pesan kepada Hwang Sun-hong untuk menyampaikan permintaan maaf kepada seniornya itu.
“Malam itu saya mengirim pesan dan mengatakan ‘Hyung, maafkan saya’,” imbuhnya.
“Dia membalas ‘tidak apa-apa, Anda sudah melakukan yang terbaik. Nanti kita bertemu di Korea Selatan.”
“Setelah itu kami tidak berbicara dalam waktu yang lama, saya merasa sangat bersalah.”