Penerjemah STY Respons Kenapa Elkan Baggott tak Dipanggil ke Timnas Indonesia
- Instagram/Jeong Seok-seo
Jakarta – Entah apa yang terjadi antara Elkan Baggott dengan Timnas Indonesia. Bek jangkung tersebut seperti sudah menjauh alias ogah membela tim Merah Putih lagi.
Nama Baggott sudah tidak dipanggil di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mulanya ia disebut mengalami cedera, namun PSSI tidak pernah merinci cedera apa yang diderita.
Elkan Baggott semakin meninggalkan tanda tanya besar setelah tidak memenuhi panggilan Timnas Indonesia U-23 saat menghadapi Guinea dalam playoff Olimpiade Paris 2024 Kamis, 9 Mei 2024 lalu.
Padahal saat itu Timnas Indonesia sedang kekurangan stok pemain bertahan akibat Rizky Ridho akumulasi kartu dan Justin Hubner tak mendapat izin dari Cerezo Osaka.
Warganet pecinta sepak bola sampai menyerbu akun Instagram Elkan Baggott. Pemain Ipswich Town tampak gerah dan menutup kolom komentarnya.
Terkait persoalan ini, pelatih Shin Tae-yong (STY) mestinya berani buka suara, bukan malah meminta publik mencari tahu sendiri keberadaan Elkan.
Coach Shin seharusnya dapat memberi perlindungan kepada pemainnya dengan pernyataan yang normatif dan tidak perlu melempar masalah ke publik.
Terkait hal itu, penerjemah STY, Jeong Seok-seo atau Jeje turut merespons kenapa nama Elkan Baggott tidak masuk dalam skuad Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sama seperti atasannya, Jeje enggan menjawab pertanyaan tersebut. Ia juga meminta kepada publik untuk menanyakan langsung hal ini kepada Elkan Baggott.
“Ini kayaknya udah dijawab oleh coach Shin di media. Tanya saja ke Elkan,” kata Jeje di YouTube Plus26 Minggu, 14 Juli 2024.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengaku pihaknya sedang menyusun database pemain Timnas Indonesia dari seluruh usia. Database tersebut nantinya digunakan ketika ada pemain yang berhalangan membela timnas, agar mempermudah cari penggantinya.
"Saya tidak bicara satu dua pemain. Ketika sebelas pemain tim nasional juga misalnya tidak mau dipanggil ya tidak apa-apa, kami cari lagi,” kata Erick.
“Masa (dari) 280 juta (rakyat Indonesia) kita gak punya sih 150 (pemain)," sambungnya pada Rabu, 5 Juni 2024 lalu.
Erick percaya keberhasilan sebuah tim sepak bola dapat diraih apabila bermain solid di tim, bukan hanya mengandalkan satu atau dua orang pemain saja.