Maarten Paes Masih Jadi Fokus PSSI

Kiper FC Dallas, Maarten Paes (kiri)
Sumber :
  • Christopher Katsarov/The Canadian Press via AP

Jakarta – Proses naturalisasi Maarten Paes sampai sekarang masih belum rampung. PSSI terganjal peraturan FIFA yang membuat kiper FC Dallas itu tidak kunjung bisa main untuk Timnas Indonesia.

Dipermalukan Tim PON Sumut, Timnas Indonesia U-19 Fokus Benahi Hal Ini

Padahal proses naturalisasi Maarten Paes di lembaga-lembaga Indonesia sudah selesai. Penyebab utama sang kiper masih terhambat aturan FIFA adalah catatan pertandingannya bersama Belanda U-21.

Ketika bermain untuk Belanda U-21, usianya Maarten Paes sudah 22 tahun. Peraturan FIFA menyebutkan, pemain tidak bisa memperkuat negara lain atau pindah federasi ketika sudah main di atas 21 tahun.

Jepang Anggap Timnas Indonesia sebagai Ancaman di Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia

PSSI masih memperjuangkan Paes untuk bisa terbebas dari peraturan FIFA ini. Otoritas tertinggi sepakbola Indonesia berjuang melalui Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

"Perkembangan Maarten Paes masih coba terus. Di FIFA masih ada peluang, di CAS juga ada. Berbarengan semua," kata Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga.

AFC Denda Cristiano Ronaldo Jelang Laga Portugal Vs Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024

Plt Ketua Asprov PSSI Sumut, Arya Sinulingga.

Photo :
  • Instagram Arya Sinulingga

Tapi proses ini tidak mudah untuk dilakukan oleh PSSI. Karena dalam menggelar persidangan di CAS, penjadwalannya ada di luar kuasa PSSI.

"Karena siapa yang bisa menentukan jadwal sidang? Tidak bisa kita mengatur-atur sidang pengadilan," tuturnya.

Yang jadi harapan PSSI adalah Maarten Paes sudah bisa membela Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Merujuk itu, PSSI akan mengejar target rampung pada September 2024.

"Kami berharap begitu, apalagi Maarten Paes sudah WNI. Suda lengkap semua, ada paspor," ujar Arya.

Kehadiran Paes di bawah mistar gawang Timnas Indonesia memang dibutuhkan. Karena lawan yang dihadapi Skuad Garuda pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia akan lebih berat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya