Elkan Baggott Tak Dipanggil Timnas, Erick Thohir: Kita Cari Pemain Baru yang Serius
- PSSI
Jakarta – Nama Elkan Baggott dipastikan tidak dipanggil Shin Tae yong untuk memperkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Hal ini diduga lantaran sang pemain tidak memenuhi panggilan Timnas Indonesia U-23 saat bertanding melawan Guinea di babak play-off Olimpiade 2024 beberapa waktu lalu.
Absennya Baggott tentu menjadi perhatian khusus Ketua umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir. Menurutnya, Timnas Indonesia bisa tampil baik meski tanpa Baggott.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir
- pssi.org
Sebab, Tim Merah Putih memiliki stok pemain melimpah di posisi bek tengah, untuk menghadapi Irak dan Filipina.
"Saya rasa begini, saya selalu bilang kita harus punya 2x11 pemain senior, jadi kita harus sama ratanya seperti hari ini, ketika berganti pemain, permainan kita tidak menurun," imbuhnya.
Erick mengakui stok bek tengah sangat melimpah sebab diisi oleh Justin Hubner, Jay Idzes, Rizky Ridho, Muhammad Ferarri dan Jordi Amat. "Bahkan Nathan Tjoe-A-On bisa main ke bawah, Sandy Walsh juga bisa main ke bawah, cukup tebal," ucapnya.
Lebih lanjut, Erick berharap para pemain dapat lebih serius membela negara. Bukan hanya untuk Elkan Baggott, dia menegaskan tidak akan memaksa para pemain untuk bermain di Timnas Indonesia, karena PSSI akan terus mencari pemain yang memiliki kemauan tinggi memperkuat Merah Putih.
Elkan Baggott saat berduel dengan kiper Jepang, Zion Suzuki
- HECTOR RETAMAL / AFP
"Saya harapkan juga pemain harus serius, buat semua, ya bukan hanya buat Elkan. Buat semua pemain yang memang setengah-setengah memperkuat tim nasional," kata Erick.
"Ya, mungkin, prefer mungkin atau dia memilih dengan ya, kita juga nggak mau maksa, tapi kan tim Indonesia akan jalan terus (jalan) tanpa siapapun, termasuk yang 11 ini. Ya kalau gak mau main, ya kita cari lagi pemain lain yang mau Merah-Putih," pungkasnya.
Sinergi atau Persaingan? Pembentukan Danantara dan Posisi Kementerian BUMN di Masa Depan
Pembentukan Danantara membawa perubahan pada Kementerian BUMN, mengalihkan fokus pengelolaan aset besar dan investasi untuk memperkuat ekonomi Indonesia.
