Soal Bobotoh Serang Mobil Pelat B, Ini Kata Pj Gubernur Jabar
- YouTube Sekretariat Presiden
Bandung – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Triadi Machmudin minta suporter Persib Bandung, Bobotoh jangan berlaku anarkis sampai mengganggu kendaraan dengan pelat nomor B.
"Jangan ganggu lagi, tunjukkan bahwa kita Bobotoh yang sangat tertib dan baik. Tidak hanya jumlah, tapi kita juga menjaga keamanan, kita tidak perlu merusak lagi," ujar Bey di Gedung Sate, dikutip dari Antara Minggu 2 Juni 2024.
Menurut Bey, hal ini demi menunjukkan bahwa Bobotoh mampu menjaga ketertiban walau memiliki jumlah yang sangat besar saat konvoi merayakan Persib juara Liga 1 2023/2024.
Bey meminta, perayaan juara yang semula berjalan tertib, diwarnai rasa haru dan air mata ini tidak dinodai dengan sikap anarkis hingga pengrusakan yang menonjolkan perilaku tidak dewasa dari suporter.
"Mohon maaf di jalan sangat macet karena pawai, tapi kami minta tetap tertib dan jangan ada keributan, dan mudah-mudahan kita bisa menjaga suasana agar tetap baik," pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya terjadi insiden pengrusakan mobil plat B milik warga, diduga dilakukan oleh sejumlah oknum suporter Persib. Peristiwa tersebut viral di media sosial.
Video tersebut ramai jadi sorotan usai dibagikan korban bernama Elvira Listiana lewat unggahan video di akun Instagram miliknya.
Terlihat kaca mobilnya pecah akibat ulah para Bobotoh. Terlihat juga di dalam mobil nahas itu terdapat dua anak kecil yang sedang meringkuk ketakutan.
"Lihat nih dipecahin (kaca mobil). Anak saya lagi tidur, ketakutan dua-duanya. Bobotoh tolong diviralin. Lihat mobil saya hancur gara-gara bobotoh. Biarin gw viralin. Mana bobotoh tadi," kata korban dengan nada penuh emosi.
Korban memberikan kronologis bahwa insiden itu berawal saat ia bersama suami dan kedua anaknya pulang dari Bandung menuju Padalarang, Jawa Barat. Di tengah perjalanan, sejumlah Bobotoh melakukan tindakan provokatif karena mengetahui mobil miliknya plat B.
Namun kata korban, sang suami tidak mempedulikan hal itu. Ditegaskan korban bahwa ia dan suami sendiri merupakan warga Jawa Barat yang kebetulan memiliki mobil dengan plat B. Tapi, Bobotoh terus berteriak dan melakukan tindakan provokasi terhadap ia dan keluarganya.
Bahkan menurut korban, salah satu pelaku tampak membawa besi panjang. Korban dan kedua anaknya menjerit histeris, ketakutan saat pelaku mulai menyerang mobil mereka.
"Lalu mereka menghampiri mobil kami sambil terus berteriak "plat B" dan di antara mereka ada yang bawa besi panjang. Saya dari dalam mobil sudah panik dan teriak, kami juga orang bandung, tolong ada anak kecil di dalam mobil," ucap korban.
Korban kemudian menyalakan lampu di dalam mobil agar pelaku menghentikan serangan karena ada dua anak kecil. Namun hal itu tak membuat para pelaku berhenti.
"Namun itu tidak membuat mereka menghentikan amarah mereka. Kaca mobil saya dipecahkan dengan besi panjang yang notabenenya ada anak saya yang besar dan kecil di bawah kaca tersebut," ungkap korban.
Akibat pukulan dari besi panjang ke arah kaca mobil bagian tengah, dua anak korban tubuhnya dipenuhi kaca dan mereka menjerit ketakutan.
"Beruntungnya ada salah satu dari mereka menahan agar tidak menghakimi kami sehingga kami bisa terus jalan. Saya gemetar, marah, panik sebagai seorang wanita dan ibu melihat anak saya menangis ketakutan," pungkasnya.