Persibo Bojonegoro dan Persikota Tangerang Tak Mau Terbebani Isu Miring Kepemilikan

Persibo Bojonegoro vs Persikota Tangerang
Sumber :
  • instagram.com/persibo.bojonegoro

Bogor – Persibo Bojonegoro vs Persikota Tangerang berakhir imbang tanpa gol saat berhadapan di Stadion Mini Cibinong, Kamis siang WIB 30 Mei 2024 dalam babak 8 besar Liga 3. Duel ini mendapat sorotan sejak sebelum laga karena terkait status kepemilikan.

Erick Thohir Beri Kode, Ole Romeny Pemain Naturalisasi Selanjutnya Timnas Indonesia

Eko Setiawan yang menjabat sebagai Anggota Komite Eksekutif PSSI tercatat sebagai pemilik tiga klub di Liga 3. Selain Persibo Bojonegoro dan Persikota Tangerang, ada juga Farmel FC.

Ketiga klub tersebut kini sama-sama tampil di babak 8 besar Liga 3. Peluang mereka untuk promosi ke Liga 2 terbilang besar. Tapi kritik berdatangan karena ada konflik kepentingan di dalamnya.

PSMS Medan Taklukkan Persikota 1-0, Nilmaizar: Harusnya 2 Gol, Finishing Harus Diperbaiki

Di media sosial banyak yang membahas perihal status kepemilikan Eko Setiawan di tiga klub tersebut. Apalagi ada dugaan ketika Farmel FC melawan Persikota Tangerang di babak 16 besar, tidak ada keinginan untuk jadi pemenang.

Pelatih Persikota Tangerang, Moch Fachrudin mengatakan anak asuhnya tetap fokus menatap babak 8 besar Liga 3 kali ini dan tak terpengaruh isu negatif yang berhembus di luar.

ASBWI Cup 2024 Resmi Dibuka, Komitmen Kembangkan Sepakbola Wanita

Persibo Bojonegoro vs Persikota Tangerang

Photo :
  • instagram.com/persibo.bojonegoro

Melawan Persibo memang imbang tanpa gol, tapi menurut dia para pemain sudah berjuang habis-habisan untuk bisa meraih kemenangan. Namun memang hasil akhir tak memenuhi keinginan mereka.

"Tidak ada pengaruh dari sisi psikologis, buktinya tadi anak anak pun berjuang sampai akhir untuk cetak gol. Tapi kembali lagi hasilnya tidak sesuai perkiraan. Kita lihat tadi antusias pemain, bahkan di bench teriak-teriak untuk cetak gol," kata Fachrudin saat ditemui usai pertandingan.

Pelatih Persibo Bojonegoro, I Putu Gede Swisantoso juga menegaskan hal senada. Dia memastikan seluruh anggota tim ingin memberikan rasa respek kepada sepakbola dengan cara bermain habis-habisan.

"Karena memberikan respek kepada sepakbola adalah Anda main dengan penuh semangat. Jika pemain atau pelatih tidak serius, akan tercatat. Karena sepakbola ini kecil," tutur I Putu Gede.

"Saya paling tidak suka dengan hal seperti itu. Banyak sudah kejadian yang merugikan dan kita harus belajar. Karena bagaimanapun situasinya, pasti pemain dan pelatih yang kena. Makanya saya tekankan harus fight karena kami membawa nama baik masyarakat Bojonegoro," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya