Animo Tinggi Masyarakat ke Indonesia U-23 Harus Dijaga, tapi Arahnya Positif
- PSSI
Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo menaruh harapan agar animo tinggi masyarakat terhadap Indonesia U-23 tetap terjaga, tapi arahnya harus yang positif. Harapan tersebut bukannya tanpa alasan.
Sejak Indonesia U-23 kalah dari Irak U-23 dalam perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23, animo tinggi masyarakat di media sosial justru lebih banyak ke sisi negatif.
Hujatan dan cacian dialamatkan kepada para pemain Indonesia U-23. Marselino Ferdinan yang masih berusia muda menjadi sasaran kekecewaan masyarakat akan kekalahan tersebut.
"Saya rasa ramainya komentar netizen menandakan animo yang melonjak tinggi. Tidak apa-apa. Hari ini masih negatif, tapi saya yakin animo ini harus dijaga," kata Dito.
Dito mengartikan animo tinggi masyarakat kepada olahraga Indonesia semakin meningkat. Tapi dia ingin yang positif dipetik, sementara yang negatif ditinggalkan.
"Kepedulian kepada olahraga meningkat. Itu poin positif yang harus kita ambil. Teruslah menjadi netizen yang baik," imbuhnya.
Dito yang sempat hadir di Doha, Qatar untuk menyaksikan pertandingan Indonesia U-23 mengaku telah bicara kepada para pemain. Dia memberi saran agar tidak terlalu aktif di media sosial, dan kolom komentar yang ada jangan dibaca.
"Kemarin lebih memberi motivasi dan juga pengalaman. Itu ke atlet bola dan bulutangkis terkait dengan hujatan dari netizen," tutur Dito.
"Saya kan juga sering dihujat netizen. Pokoknya kawan-kawan atlet yang penting fokus pada rencana dan apa yang sudah dilatih."
Mental dan psikologis skuad Indonesia U-23 harus dijaga betul. Karena pada Kamis 9 Mei 2024 mereka akan memainkan laga play-off Olimpiade 2024 Paris melawan Guinea.