Dominasi Skuad Timnas U-23 di Piala Asia, Menpora Dito Akan Terus Maksimalkan PPLP dan SKO

Pemain Timnas Indonesia U-23 rayakan gol Komang Teguh
Sumber :
  • Instagram @timnas.indonesia

VIVA – Menpora Dito Ariotedjo buka suara terkait jebolan PPLP, PPOP, dan SKO Kemenpora mendominasi skuad Timnas Indonesia U-23 saat mengalahkan Australia.

DPR Minta PSSI Perhatikan Pemain Lokal di Daerah 3T: Mereka Punya Fisik dan Mental Kuat

Timnas Indonesia U-23 berhasil menumbangkan Australia 1-0 pada laga kedua Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Kamis 18 April 2024.

Dalam laga tersebut, pemain yang dipilih Shin Tae-yong didominasi pemain PPLP, PPOP, dan SKO.

PSSI Pers Sukses Gelar Media Cup 2024, Kemenpora dan PSSI Beri Apresiasi

PPLP merupakan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP). Adapun PPOP adalah Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar. Sementara SKO yaitu Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Kemenpora

PPLP dan PPOP didirikan sebagai sekolah pembibitan olahraga nasional yang digunakan untuk mencari dan membina bakat pada jenjang pendidikan dasar berbentuk sekolah menengah pertama atau setingkat.

Sejarah, Puncak Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024 Dihadiri 25 Menteri serta Lembaga Tinggi Negara

SKO Kemenpora merupakan sekolah khusus yang dibuat pemerintah untuk para atlet-atlet berbakat. 

Alumnus SKO Kemenpora yang dahulu dimaksimalkan pengembangan dan programnya di era Deputi III masih digawangi oleh Raden Isnanta. SKO Kemenpora itu saat ini dipusatkan di Cibubur, di PPON Kemenpora.

Tujuan dibentuknya sekolah ini adalah untuk menjaga kesempatan seorang atlet untuk memilih masa depannya selain menjadi seorang olahragawan.

Dalam kemenangan melawan Australia, ada lima pemain yang merupakan jebolan PPLP, PPOP maupun SKO. Di antaranya adalah pahlawan kemenangan yakni Komang Teguh dan Ernando Ari.

Komang Teguh merupakan alumni SKO Kemenpora bersama dengab Witan Sulaeman. Kemudian, Ernando Alumni berasal dari PPLP Jateng, Muhammad Ferarri PPOP DKI Jakarta, Arhan Pratama, PPLP Jateng, dan Ihksan Jikrak Alumni PPLP Sumbar.

Selain itu juga ada Muhammad Adi Satryo dari PPLP DKI, dan Ramadhan Sananta dari PPLP Kepri. Namun kedua pemain ini tidak dimainkan. Edi duduk di bangku cadangan sedangkan Sananta harus absen karena hukuman kartu merah di laga pertama.

Menpora Dito mengatakan, hal ini patut menjadi sebuah kebanggaan bagi Kemenpora. Karena, apa yang telah diprogramkan kini mulai membuahkan hasil.

"Ini yang saya sampaikan. Kami fokus pembinaan dan talent scouting, dan ini buah hasil dari program jangka menengah dan panjang," kata Menpora Dito saat dihubungi wartawan.

Menpora Dito menegaskan, saat ini pihaknya terus melakukan perbaikan dan memaksimalkan program pembinaan, baik yang berasal dari federasi cabang olahraga, maupun PPLP dan SKO Ragunan.

"Pastinya, itu kenapa saat ini federasi olahraga kami dampingi ketat. Agar program grassroot pembinaan bisa jalan," kata Menpora Dito.

Selain itu, Menpora Dito memastikan bahwa Kemenpora akan terus memaksimalkan PPLP dan SKO agar terus menyumbangkan pemain-pemain berbakat untuk TImnas Indonesia.

Dan di antaranya yang akan terus ditingkatkan, kata Menteri Paling Muda di pemerintahan Jokowi tersebut adalah dari segi fasilitas bagi atlet. Mulai dari nutrisi, sport science, dan mendukung try out para atlet ke luar negeri.

"Tentunya ada, (peningkatan fasilitas PPLP dan SKO). saat ini juga sedang dibangun Training Camp Center Cibubur, anggaran pusat dan daerah ditingkatkan, Tujuannya untuk memperkuat program tersebut," ucap Menpora Dito.

"Pusat atletik di Jawa Barat sedang di bangun, pusat sepakbola di IKN, modernisasi Cipayung bulutangkis,  Paralympic Training Center di Karanganyar juga sedang di bangun, Ke depan terus kita maksimalkan," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya