Ada Sosok Mencurigakan saat Pertandingan Persik Vs Bhayangkara FC
- instagram.com/persikfcofficial
VIVA – Persik Kediri melapor ke Satgas Anti Mafia Sepak Bola perihal dugaan atur skor dalam laga antara timnya melawan Bhayangkara FC.
Secara mengejutkan, Bhayangkara yang berada di zona degradasi menang sensasional 7-0 dari Persik.Â
Manajemen Persik curiga ada faktor nonteknis di balik hasil ini. Oleh karena itu manajemen Persik meminta Satgas Mafia Bola menyelidiki secara menyeluruh laga tersebut.Â
"Kami mengapresiasi manajemen Persik yang proaktif telah mengirimkan surat laporan terkait laga tersebut. Satgas akan segera menindaklanjuti laporan tersebut," ujar anggota Satgas Akmal Maharli kepada wartawan, Rabu 17 April 2024.
Akmal akan membawa laporan ini kepada Satgas Mafia Bola bentukan Polri. Akmal berharap agar laporan ini bisa cepat diselidiki dan ditemukan siapa pelakunya. "Temuan segera diserahkan ke aparat berwenang untuk ditindaklanjuti," ujarnya.Â
Saat ditanya sejumlah pemain yang diduga kuat terlibat, Akmal mengatakan pihaknya masih melakukan pengembangan. Seluruh bukti, kata Akmal, akan diserahkan ke aparat untuk diproses secara hukum.Â
"Informasi yang didapatkan akan terus dikembangkan dan akan dimintai keterangan ke pemain dan pihak-pihak terkait," ujarnya.
Dari hasil laporan di lapangan, Satgas mengantongi informasi perihal keberadaan sosok mencurigakan di tribun saat laga berlangsung.
Sosok tersebut, kata Akmal, diduga sebagai runner yang jadi perantara bandar judi dalam mengatur skor. "Satgas sedang menindaklanjuti adanya sosok mencurigakan di tribun saat pertandingan berlangsung. Sosok tersebut asing di kalangan sepak bola nasional," ujar Akmal.Â
Tak hanya laga Bhayangkara versus Pesik, Satgas juga sedang mengevaluasi sejumlah laga lain yang mencatatkan skor yang tidak biasa. Satgas mengimbau klub yang mencium adanya kejanggalan agar mengikuti jejak Persik.Â
"Sebab ada indikasi beberapa laga lain yang hasilnya cukup janggal. Oleh karena itu kami mengimbau klub agar mengikuti jejak Persik melapor ke aparat berwenang," ujar Satgas.