Cerita Pelatih Persiraja Banda Aceh soal Teror di Hotel dan Stadion

Ilustrasi Stadion Madya Gelora Bung Karno
Sumber :
  • VIVA/Riki Ilham Rafles

Jakarta – Pelatih Persiraja Banda Aceh, Achmad Zulkifli membenarkan adanya teror yang dilakukan di hotel tempat tim menginap jelang menghadapi Malut United dalam leg kedua perebutan tempat ketiga Liga 2 2023/2024.

Tekankan Fokus dan Konsistensi Pemain PSMS, Nilmaizar: Dejan FC Bukan Lawan Sembarangan

Intimidasi dilakukan ketika tim berjuluk Laskar Rencong saat hendak berangkat menjalani latihan resmi jelang laga, Jumat sore WIB 8 Maret 2024.

Achmad Zulkifli mengatakan ada sekira 30 orang yang datang ke hotel tempat mereka menginap untuk melakukan intimidasi. Mereka sampai merangsek masuk ke dalam lobi hotel.

Dukung UMKM Naik Kelas, Pegadaian Kolaborasi dengan PSKC Cimahi

"Ada 30 orang, mereka datang dan bilang 'Ini Jakarta, kalian tidak bisa menang'," ujar Zulkifli saat ditemui dalam konferensi pers jelang pertandingan.

Achmad Zulkifli dan Muhammad Fahri

Photo :
  • VIVA/Riki Ilham Rafles
Hajar Persikabo, PSKC Cimahi Jaga Peluang Lolos ke Babak 8 Besar Liga 2

"Itu di lobi hotel, teriak-teriak, ada yang mencekik asisten saya juga dan terjadi kericuhan sampai datang pihak keamanan hotel lalu mereka pergi," imbuhnya.

Intimidasi kepada Persiraja tak berhenti sampai di sana. Wakil Presiden Persiraja, Iswahyudi Cot Ara menjadi korban pemukulan ketika ingin melihat Ferdinand Sinaga dan kawan-kawan sedang latihan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Iswahyudi Cot Ara datang lebih dulu ketimbang tim yang mau latihan. Kemudian ada sekitar 10 orang yang ada di lokasi dan melakukan pengeroyokan.

"Di stadion ada pemukulan terhadap Wapres ketika mau lihat OT (official training), dia datang lebih dulu. Tapi sudah ada oknum di sini dan ada pemukulan. Kalau yang di sini ada sekitar 10 orang,"

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya