Blak-blakan, Shin Tae-yong Ungkap Pelajari Gaya Pelatih Legendaris Ini

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong
Sumber :
  • AP Photo/Thanassis Stavrakis

VIVA – Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengaku menjadikan Arsen Wenger sebagai sumber inspirasinya. Dia awal kariernya sebagai pelatih, Shin Tae-yong menyebut belajar banyak dari manajer legendaris Arsenal itu.

FC Utrecht Datangkan Pemain Keturunan Depok, Calon Pemain Timnas Indonesia Ole Romeny Terancam

Shin Tae-yong memulai karier kepelatihannya pada 2009 sebagai manajer klub Seongnam hingga sukses membawa timnya runner-up di K-League dan Piala FA pada musim pertamanya. 

Di tahun 2010, tim tersebut berhasil ia antarkan untuk menjuarai Liga Champions Asia. Setelah menyelesaikan tugasnya di klub Seongnam, Shin Tae-yong dipercaya melatih Timnas Korea Selatan pada tahun 2017.  

Mantan Pemain Ajax Berharap Dipanggil Shin Tae-yong untuk Bela Timnas Indonesia

Karier Shin Tae-Yong melejit sejak ia memimpin Timnas Korea Selatan bermain di Piala Dunia 2018 lalu. Saat itu Korsel berhasil mempermalukan tim kuat Jerman dengan skor 2-0.

Sayangnya setelah Timnas berjulukan Taeguk Warriors itu tersingkir dari babak penyisihan Piala Dunia 2018, Shin Tae-Yong harus menerima nasib didepak dari timnya.  

Kata Pep Guardiola soal Erling Haaland Paceklik Gol

Setelah mengakhiri kariernya dengan Timnas Korea Selatan, pada akhir Desember 2019 dia ditunjuk sebagai manajer pelatih Tim Nasional Indonesia.

“Di masa lalu, saya mencoba mempelajari banyak gaya Arsene Wenger,” kata Shin Tae-yong dilansir kanal YouTube Football Manager Korea.

Shin Tae-yong mengungkapkan, hingga saat ini ia masih mengikuti tim Liga Inggris. Brighton & Hove Albion (Roberto De Zerbi) dan Manchester City (Pep Guardiola) menjadi dua tim yang mempelajari gaya bermainnya.

Selain itu, ada Bayer Leverkusen yang memberikan banyak inspirasi lewat pelatih Xabi Alonso. “Sekarang saya banyak menonton Brighton, Xabi Alonso (Leverkusen), dan Manchester City untuk mencoba menciptakan gaya saya sendiri,” tegasnya.

Lebih lanjut, Shin menilai tidak hanya dari aspek taktikal, pelatih harus bisa menjaga kedekatan dengan pemain. Sebab, hal tersebut akan memudahkan pekerjaan sambil mendapatkan kepercayaan dari pemain.


"Saya selalu menyukai hubungan yang dekat dengan para pemain. Sering melakukan hal yang sama dengan tim," ucap Shin.

"Saya pikir ini menunjukkan bahwa kami memiliki hubungan yang baik (dengan pemain) Seperti yang biasa kami lakukan, tanpa ragu-ragu,” tutupnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya