Upaya PSSI Agar Wasit Indonesia Sentuh Standar Premier League
- PSSI
Jakarta – PSSI ingin mendongkrak kualitas wasit Indonesia sampai menyentuh standar Premier League. Karena itulah mereka menggelar sebuah program yang berlangsung pada 14-18 Februari 2024.
Program yang digelar PSSI adalah seleksi dan kursus penilai wasit. Sebanyak 20 calon penilai wasit turut serta dalam kegiatan ini, di antaranya adalah Oky Dwi Putra dan Fariq Hitaba.
Program ini sudah pernah digelar oleh PSSI sebanyak dua kali, yakni 2023 dan menghasilkan 26 orang penilai wasit yang aktif. Diharapkan oleh PSSI jumlah ini akan terus bertambah.
Mengutip laman resmi PSSI, kegiatan ini dipimpin langsung oleh Mohamad Rodzali yang juga merupakan instruktur wasit FIFA. Dia diundang secara khusus oleh PSSI untuk memaparkan materi.
Mohamad Rodzali mendapat pendampingan dari tiga mantan wasit, yakni Jimmy Napitupulu, Purwanto, dan Agus Haryono. Materi yang diberikan adalah soal pemahaman lebih dalam mengenai peraturan sepakbola dalam mengawal pertandingan dan video assistant referee (VAR).
Rodzali menekankan pentingnya penilai wasit untuk menjadi rekan yang baik bagi wasit yang bertugas. Mereka juga harus lebih paham mengenai law of the game.
Nantinya penilai akan memiliki fungsi dan tugas untuk membantu wasit dan asisten wasit yang bertugas mengawal pertandingan. Koordinasi mereka penting agar laga berjalan dengan baik.
Berikut daftar pesertanya;
1. Ficky Pangerapan - Sulawesi Utara
2. Suaidi Yunus - Aceh
3. Su'aid Sulaemi - Jawa Timur
4. Akhyar - Riau
5. Najamuddin Aspiran - Kalimantan Timur
6. Edi Permana - Jawa Barat
7. Maslah Ihsan - Sumatera Utara
8. Retu Slamet Wijaya - Jawa Timur
9. Aries Papuling - Maluku Utara
10. Kuspriyanto - Jawa Barat
11. Dwi Susilo - DKI Jakarta
12. Oky Dwi Putra Senjaya - Jawa Barat
13. Iwan Sukoco - Jawa Timur
14. Juhandri Setiana - DKI Jakarta
15. Ruli - Jawa Timur
16. Bardan Landihae - Kalimantan Barat
17. Tabrani - Jawa Timur
18. Muhammad Khisfan - Bengkulu
19. Nusur Fadilah - DKI Jakarta
20. Fariq Hitaba - D.I Yogyakarta