BUMN Mau Dibubarkan, Sepakbola Indonesia Terancam
- ANTARA/Zaro Ezza Syachniar
Jakarta – Belakangan muncul gagasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mau dibubarkan. Sebagai gantinya, akan diterapkan sistem koperasi. Pro dan kontra terjadi setelah gagasan ini muncul.
Salah satu yang kontra akan gagasan tersebut adalah olahraga Indonesia. Karena selama ini pengembangannya banyak dibantu oleh BUMN dalam bentuk corporate social responsibility (CSR) dan juga business to business (B2B).
Kompetisi sepakbola Indonesia pun terancam dengan adanya gagasan kontroversial ini. Karena Liga 1 dan Liga 2 memiliki sponsor dari BUMN, yakni BRI dan Pegadaian.
Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus mengatakan, selama ini pihaknya dan BUMN membangun hubungan saling menguntungkan. Karena itu dia menolak gagasan BUMN dibubarkan.
Karena selama ini kompetisi sepakbola terus berkembang secara industri. Kompetisi yang baik dan lancar diperlukan agar menopang kemajuan Timnas Indonesia ke depannya.
"BUMN sangat membantu industri sepakbola Indonesia. Pantang dibubarkan! Harus diakui, keterlibatan BUMN telah memunculkan secara langsung simbiosis mutualisme di antara para pelaku dan stake holder sepakbola Indonesia," kata Ferry, dikutip dari laman resmi PT LIB.
"Dengan begitu value kompetisi profesional di Indonesia akan terus menanjak dan imbasnya akan berkontribusi besar terhadap daya saing Timnas di level internasional,” imbuhnya.
Sebelumnya Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari juga mengajukan penolakan yang sama. Menurut dia, olahraga Indonesia masih butuh dukungan dari BUMN.