Kata Pelatih Irak Usai Gugur di Piala Asia Akibat Selebrasi Makan

Pemain Timnas Yordania rayakan kemenangan lawan Timnas Irak
Sumber :
  • AP Photo/Hussein Sayed

VIVA – Nasib tragis dialami Timnas Irak di Piala Asia 2023. Mereka tersingkir di babak 16 besar usai dikalahkan Yordanina dengan skor 2-3 di Khalifa International Stadium Senin Malam 29 Januari 2024. 

PSSI Tunda Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra, Yussa Nugraha Ungkap Penyebabnya

Sejatinya, Irak sempat membalikkan keadaan usai tertinggal 0-1 di babak pertama akibat gol dari Yazan Al-Naimat.

Di babak kedua,  Irak menyamakan kedudukan di menit ke-68 lewat gol Saad Natiq. Singa Mesopotamia berbalik unggul 2-1 delapan menit berselang lewat tembakan Aymen Hussein.

Profil Mooud Bonyadifard, Wasit Kontroversial yang Pimpin Laga Timnas Indonesia vs Jepang

Namun, gol Hussein ini membawa petaka bagi Irak. Ia melakukan selebrasi duduk seolah-olah sedang makan. Selebrasi tampaknya jadi belasan dari selebrasi gol Jordania yang melakukan hal serupa saat gol pertama.

Hussein kemudian mendapat kartu kuning akibat tindakan. Sebelumnya telah menerima kartu kuning yang artinya harus keluar lapangan karena kartu merah.

AFC Buka Suara Soal Pertandingan 'Sengit' Timnas Indonesia U-17 vs Australia U-17

Benar saja, Irak keteteran bermain dengan 10 orang. Unggul jumlah pemain, Yordania  mencetak dua gol di akhir laga untuk comeback memenangkan laga. Gol lahir lewat Yazan Al-Arab dan Nizar Al-Rashdan.

Usai laga Pelatih Irak, Jesus Casas, mengakui bahwa kartu merah Ayman Hussein mengubah jalannya laga.

Dia protes keputusan wasit yang menurutnya berlebihan memberikan kartu akibat pemain selebrasi. 

Pelatih asal Spanyol ini juga menilai wasit tak adil karena pemain Yordania tak mendapat kartu meski melakukan hal serupa.

"Kartu merah mengubah jalannya pertandingan. Di turnamen besar mana pun, pemain selalu merayakan golnya. Wasit tidak bisa memberikan kartu merah untuk ini," ujar Casas dikutip dari Dailystar.

"Kami semua melihat Yordania melakukan selebrasi dengan cara yang sama dan tidak ada kartu yang diberikan. Waktu kartu merah menghalangi kami untuk melakukan pergantian pemain bertahan karena kami telah melakukan perubahan," jelasnya.

Pada akhirnya, Irak harus menerima kenyataan gugur dari Piala Asia. Padahal, mereka tampil sempurna fase grup. Berada satu grup dengan Indonesia, Irak menang tiga kali termasuk mengalahkan unggulan juara yaitu Jepang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya