Ditahan Nusantara United, PSDS Deli Serdang Protes Injury Time 10 Menit
- VIVA/B.S Putra
Deli Serdang – PSDS Deli Serdang harus puas ditahan imbang saat menjamu Nusantara United dengan skor 2-2, dalam laga lanjutan playoff degradasi Liga 2 di Stadion Baharoeddin Siregar, Kabupaten Deli Serdang, Jumat sore, 26 Januari 2024.
Di babak pertama kedua tim bermain tanpa gol. Tim berjulukan traktor kuning itu, mampu mencetak gol di menit ke-55, usai wasit Agung Setiyawan titik kotak putih di kontak penalti Nusantara United. Eksekusi penalti Noriki Akada membawa PSDS unggul 1-0.
Dengan modal unggul 1-0, membuat tim asuh Caretaker Pelatih PSDS, Imam Faisal percaya diri. Gol kedua berhasil dicetak oleh Khairul Salim ke-61.
Kemenangan di depan mata PSDS buyar di kandangnya sendiri. Pasalnya, tim tamu berhasil menyamakan skor hasil cetakan gol Ahmad Afhirdzal menit ke-87 dan Pandi Ahmad Lestaluhu menit ke-90+8. Hasil ini, cukup membawa Nusantara bertahan di Liga 2 musim depan.
Pemain hingga pelatih PSDS menyampaikan protes keras kepada sang wasit. Memberikan injury time hingga 10 menit. Mereka memertanyakan alasan wasit memberikan waktu yang panjang itu.
Selain itu, Agung Setiyawan bulan-bulan suporter melempari wasit menggunakan botol air mineral. Sempat tertahan lebih dari 5 menit di lapangan, wasit akhirnya bisa keluar setelah berlari-lari dikawal panpel ke ruang ganti.
PSDS bermain dengan maksimal karena terus melakukan penyerangan dan penekanan lini pertahanan hingga mengancam gawang Nusantara United.
Skor imbang ini, membuat para pemain PSDS pun tertunduk menangis. Tak kecuali tim pelatih. Hasil ini membuat kans PSDS menjadi lebih berat untuk bertahan meski peluang masih terbuka.
PSDS masih tertahan di posisi ketiga grup B dengan 5 poin. Sementara di atasnya PSPS dengan 6 poin dan Nusantara di posisi puncak dengan 10 poin.
Ini berarti siapa tim yang akan terdegradasi akan ditentukan pada laga terakhir pekan depan. Karena, PSPS, PSDS, dan Persikab posisinya masih sama-sama rawan degradasi.
Caretaker Pelatih PSDS, Imam Faisal menyampaikan protes keras terhadap kepimpinan wasit memberikan tambahan waktu 10 menit, membuat timnya terancam degradasi ke Liga 3 musim depan.
"Kita sama-sama melihat, semua penonton, media semua lihat, kinerja gimana di tengah wasit," sebut Imam Faisal.
Imam mengungkapkan rasa kesal disaat anak asuhnya bermain maksimal. Tapi, ada dugaan kecurangan dilakukan sang wasit. Seharusnya, mampu meraih 3 poin tapi ini hanya 1 poin dalam laga tersebut.
"Saya sangat sayangkan, perjuangan anak-anak luar biasa, saya acungin dua jempol. Dari awal kami tekadkan kemenangan, mereka betul-betul supaya bisa memenangkan pertandingan tapi dirusak," tutur Imam.
Imam tidak bisa membendung air mata atas hasil imbang ini. Karena, dalam pertandingan ini yang sangat krusial mempertahankan PSDS tetap bermain di Liga 2 pada musim depan.
"Saya sedih, karena saya dari junior, senior, sampai sekarang di PSDS. Terus terang wasit memang merusak pertandingan kami," kata Imam.
Faisal tak habisa pikir dengan 10 menit injury time. "Kecurigaan kami 10 menit itu darimana, sementara pelanggaran yang lama tidak ada," ungkapnya.
Soal insiden rasis dari penonton ke pemain lawan pada babak kedua, Imam Faisal pun menyebutkan tidak lama. Sehingga mempertanyakan mengapa wasit sampai memberikan tambahan 10 menit.
Imam Faisal mengatakan gegara 10 menit itu, mental timnya hancur. Pun demikian, dia memotivasi skuatnya untuk tetap fight sampai laga berikutnya.
Dia berharap para rival tetap bermain fair di laga terakhir. "Mudah-mudahan ada mukjizat. Mudahan-mudahan PSPS dan Nusantara tidak ada bermain mengalah, karena Nusantara sudah aman, itu yang kita khawatirkan," sebutnya.
Untuk PSSI, Imam Faisal pun mengimbau agar wasit dibenahi. "Tolong PSSI, benahi lah wasit, kasihan pemain. Pemain luar biasa, memang bermain bola untuk memenangkan pertandingan," tuturnya.
Kapten PSDS, Dikki Yudistia juga menyoal wasit. "Hari ini 10 menit perpanjangan waktu, ini ada apa, terlalu lama," kritiknya.
Dia memastikan wasit merusak pertandingan PSDS kontra Nusantara. "Tapi ini sepak bola Indonesia. Tidak masalah kami masih punya harapan di Bandung, masih punya harapan di sisa pertandingan, InsyaAllah kami bisa bertahan," jelas Imam.