Resmi Kirim Surat Banding, PSIS Minta Keringanan Hukuman ke PSSI

CEO PSIS Yoyok Sukawi
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno (antv/tvone)

SEMARANG – PSIS Semarang terkena hukuman menggelar laga tanpa penonton akibat kericuhan saat menjamu PSS Sleman pada Minggu 3 Desember 2023 lalu. Tak terima atas hukuman tersebut, hari ini, Selasa 12 Desember 2023, resmi mengirimkan surat banding ke Komite Banding PSSI.

Optimis, Erick Thohir Targetkan Timnas Indonesia Tembus Ranking 50 FIFA

Chief Executive Officer (CEO) PSIS Yoyok Sukawi mengungkapkan, pihaknya telah mengurus banding setelah Komite Disiplin PSSI menjatuhi hukuman larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim. Ia menjelaskan, semua prosedur dilakukan sesuai aturan mengajukan banding.

"Setelah kami menerima hukuman dari Komdis PSSI terkait larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim, kami mengirim surat banding pekan lalu, akhirnya berkas untuk memohon banding lengkap beserta memori banding PSIS. Maka Selasa pagi ini secara resmi kami kirim ke komite banding, banding ini memohon keringanan hukuman untuk PSIS," kata Yoyok Sukawi, Rabu 13 Desember 2023.

Hasil Liga 1: 3 Laga, Cuma 1 Tuan Rumah yang Menang

Ia meminta doa kepada segenap suporter dan penonton PSIS supaya banding terkait hukuman tersebut dikabulkan oleh Komite Banding PSSI.

Kemenangan Persib Atas Borneo FC Harus Dibayar Mahal, Dedi Kusnandar Alami Cedera

"Saya beserta tim legal PSIS terus kawal dari awal di Jakarta, mohon doanya teman-teman semoga perjuangan kita diberi kemudahan dan keberhasilan," kata Yoyok Sukawi.

Seperti diberitakan, kerusuhan terjadi pada Minggu 3 Desember 2023 saat laga antara PSIS Semarang melawan PSS Sleman. Kerusuhan terjadi antara suporter PSIS dengan suporter PSS Sleman setelah sebelumnya saling ejek. Kemudian terjadi saling lempar batu yang membuat sejumlah orang terluka termasuk CEO PSIS Yoyok Sukawi.

Kerusuhan kemudian juga terjadi di jalan-jalan yang dilalui suporter PSS Sleman yang akan kembali ke Sleman. Sejumlah oknum suporter merusak 5 bus dan kendaraan lain yang mengangkut suporter PSS Sleman.

Pihak kepolisian telah memeriksa Sejumlah orang dengan status sebagai saksi.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya