Liga Turki Dihentikan Akibat Wasit Dipukul, PSSI Dihujat Netizen

Wasit dianiaya di Liga Turki
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Federasi Sepakbola Turki menghentikan sementara kompetisi setelah adanya kasus penganiayaan terhadap wasit. Penganiayaan dilakukan oleh Presiden klub Ankaragucu, Faruk Koca yang memukul Halil Umut Meler.

Penjelasan PSM Makassar Soal 12 Pemain di Laga Kontra Barito: Arahan dari Wasit

"Klub yang bertanggung jawab dan manajernya akan mendapat hukuman berat. Setiap orang yang mengincar wasit terlibat dalam kejahatan tercela ini," ujar Ketua Umum TFF Mehmet Buyukeksi setelah pertemuan luar biasa dengan dewan eksekutif klub dilansir dari Anadolu.

"Semua pertandingan di Liga Turki ditunda tanpa batas waktu. Serangan ini adalah malam yang memalukan sepakbola Turki," ujarnya, menambahkan.

PSM Makassar Pasang 12 Pemain Lawan Barito, Warganet: Bukan Cuma PPN yang 12

Dari video yang beredar di media sosial, terlihat bukan Faruk seorang yang melakukan penganiayaan terhadap Halil Umut. Karena ketika sedang terjatuh ada juga orang lain yang menendang wajahnya.

Kemudian sang wasit diamankan oleh orang di sekitar lapangan. Terlihat ada lebam di bagian mata kirinya karena pukulan pertama dari Faruk.

Soccer Challenge Sukses Tumbuhkan Minat Siswi Rangkai Mimpi Jadi Bintang Sepakbola

Kasus ini juga membuat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan angkat bicara. "Saya mengutuk serangan terhadap wasit Halil Umut Meler setelah pertandingan MKE Ankaragucu-Caykur Rizespor yang dimainkan malam ini, dan saya berharap dia cepat pulih," tulis Erdogan di Twitter resminya.

Erdogan mengutuk keras insiden kekerasan ini karena telah mencederai nilai sportivitas dalam olahraga. Dia juga memberi isyarat tidak akan tinggal diam.

"Olahraga bermakna perdamaian dan persaudaraan. Olahraga tidak sejalan dengan kekerasan. Kami tidak akan pernah membiarkan kekesaran terjadi dalam olahraga Turki," imbuhnya.

Di sisi lain, kejadian di Liga Turki ini juga menjadi sorotan netizen pecinta sepakbola di Indonesia. Menariknya adalah, mereka membandingkan apa yang terjadi di turki dengan sepakbola Indonesia.

Tak sedikit dari netizen yang memberikan sindiran kepada PSSI dan operator kompetisi, Liga Indonesia Baru. PSSI dinilai tidak memiliki ketegasan seperti apa yang dilakukan federasi sepakbola Turki.

"Kalau disini harus menunggu 135 orang meninggal dulu baru kompetisi dihentikan, sementara keselamatan wasit gak dianggap penting terutama di Liga 2, 3, dan tarkam," tulis seorang netizen.

"Kalau di Indonesia paling diberikan hukuman tidak boleh mendampingi tim tiga pertandingan," sambung netizen lainnya.

"Harusnya federasi Turki belajar sama Federasi Indonesia. Masa cuma benjol aja seluruh Liga dihentikan. Lebay sih itu, Indonesia dong 135 korban nyawa biasa aja tuh," sindir netizen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya