Suporter PSMS Medan Rusuh, Terobos Lapangan dan Rusak Fasilitas Stadion
- VIVA/B.S Putra
Deli Serdang – Kerusuhan terjadi usai PSMS Medan ditahan imbang PSPS Riau tanpa gol dalam lanjutan Liga 2 di Stadion Baharoeddin Siregar, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu sore, 9 Desember 2023.
Peluit panjang ditiupkan oleh Ridwan Pahala di babak kedua menanda pertandingan berakhir. Tanpa ada dikomandoi para suporter PSMS langsung turun dari tribun penonton ke tengah lapangan.
Mereka meluapkan kekecewaan dari hasil imbang tersebut, dan performa buruk anak asuh dari sang pelatih Miftahudin Mukson. Sehingga para suporter yang dinilai muak dengan hasil permainan tidak maksimal.
Hasil imbang ini, menjadi catatan buruk bagi PSMS Medan, pada laga sebelumnya, ayam kinantan harus kalah saat menjamu Semen Padang 1-2 di Stadion Baharoeddin Siregar, Kabupaten Deliserdang, Jumat sore 1 Desember 2023.
Dari pantauan di Stadion Baharoeddin Siregar, para supporter yang kecewa melakukan perusakan papan billboard di pinggir lapangan, lalu memukul bench pemain hingga rusak, mengoyakkan jala gawang dan lainnya.
Sebagian melayangkan berbagai benda ke arah tribun VVIP, dan ruang ganti pemain. Bahkan, dua orang nyaris lolos mengejar rombongan pemain PSMS di lorong menuju ruang ganti sebelum akhirnya dicegah.
Dari balik sela-sela pintu lorong ganti pemain yang langsung dikunci, para suporter tetap melontarkan makian ke pemain.
Setelah puas melampiaskan amarah, mereka mengarah ke arah skuad PSPS. Namun, mereka tidak mengganggu dan membiarkan tim tamu masuk ke lorong ruang ganti pemain dengan aman.
"Kawan-kawan dan kami kecewa, karena imbang. Masa PSMS main terus imbang, kan sudah gawat," sebut Pembina PSMS Medan Fans Club (PFC), Hendra Manatar Sihaloho saat dikonfirmasi VIVA, Sabtu malam, 8 Desember 2023.
Hendra mengungkapkan dirinya sudah mengimbau dan turun langsung melarang supporter untuk melakukan aksi anarkis. Namun, kekecewaan tidak bisa dibendung, akhirnya kericuhan terjadi.
"Sudah kita imbau jangan rusuh. Karena, ada kecintaan kawan-kawan suporter ini, cinta kepada PSMS Medan, itu yang kita buat. Saya sudah bicara sama kawan-kawan kenapa seperti itu. Tapi, kenapa hasil seperti ini," jelas Hendra.
Hendra yang merupakan mantan Ketua PFC periode 2020-2023 ini, mengatakan PSMS minim prestasi yang dibanggakan. Sehingga seluruh pemain hingga pelatih dan jajarannya harus dievaluasi keseluruhan oleh manajemen PSMS. Kalau tidak bisa memberikan terbaik, ia meminta manajemen putuskan saja kontrak pemain dan pelatih.
"Jangan lah mentalnya, seperti itu. Jangan lah, PSMS Persatuan Sepakbola Main Seri. Seharusnya, PSMS itu, Persatuan Sepakbola Menang Selalu, pantang kalah," ujar Hendra.
Hendra mengungkapkan pesimis dengan permainan PSMS Medan untuk melaju babak 12 besar. Karena, pertandingan selanjutnya bertandang melawan Sriwijaya FC, yang memiliki ambisi yang sama melaju ke babak selanjutnya.
"Pesimis untuk naik babak 12 besar, evaluasi semuanya itu. Gak ada, mentalnya, mental tempe, rap-rap itu gak ada," tegas Hendra.
"Harusnya, ada jiwa tempur, ini gak ada. Semangat tempur, gak ada seperti pemain kampung-kampung. Kalau mental seperti ini, buruk. Cabut aja dari Kota Medan," ujar Hendra.
Hendra mengungkapkan bila bermain imbang tanpa gol, lebih baik pemain PSMS duduk saja di tengah lapangan. Biar sekalian kalah saja. Permainan yang tidak menunjukkan pemain yang profesional, yang bisa dibanggakan Suporter.
"Kalau seri, 0-0 gak usah bertanding. Bagus duduk 2 kali 45 menit di lapangan. Kalau apa sekalian aja kalah. Saya juga kecewa, tapi gak seperti itu," kata Hendra.
Hendra mengatakan bahwa suporter PSMS Medan hanya melampiaskan kekecewaannya dengan pemain PSMS saja. Sedangkan, pemain PSPS tidak ada diganggu satu pun. Itu tandanya, Suporter PSMS suportif.
Hendra juga mengimbau sudah cukup kali ini saja, melakukan aksi anarkis itu. Kedepannya, apa menjadi kekecewaan tersebut, disampaikan langsung kepada manajemen PSMS Medan.
"Saya minta tahan diri, sudah saya sampaikan tadi. Kawan-kawan juga sudah bilang, bukan satu kali diingatkan berforma buruk pemain PSMS dengan manajemen. Beberapa kali kita kandang selalu seri, dan pula kandang kalah saat melawan Semen Padang FC," tutur Hendra.
"Tapi, apa segala sesuatu bisa kita diskusikan sama manajemen, karena manajemen PSMS Medan, enak diajak diskusi. Kecewa boleh, tidak boleh rusuh, saya ingatkan cukup sekali ini saja," imbau Hendra.
Hasil laga imbang menjamu PSPS, membuat Rachmad Hidayat dkk hanya mendulang satu poin. Imbasnya, langkah PSMS untuk merengkuh tiket ke Babak 12 Besar Liga 2 tertunda dan makin rawan. Padahal, jika menang lawan PSPS hari ini, tiket itu sudah di tangan.
Kini, PSMS masih berada di peringkat ketiga dengan 16 poin. Dan, penetuan masuk ke Liga 2 di laga terakhir lawan Sriwijaya FC pekan depan.
Sejatinya, amarah ke tim PSMS sudah mulai timbul saat laga lawan PSPS sedang berlangsung. Permainan tim kesayangan anak Medan ni dianggap tidak memuaskan, mulai dari peluang yang banyak terbuang percuma hingga salah passing.