Menpora: Perputaran Uang Tembus Rp305 Miliar di Piala Dunia U-17 Indonesia

Menpora Dito Ariotedjo
Sumber :
  • VIVA/Luzman Rifqi Karami

Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan penyelenggaraan Piala Dunia U 17 2023 berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi sektoral melalui perputaran uang senilai Rp305 miliar.

Indonesia Infrastructure and Finance Compact Diluncurkan Fokus Pembiayaan Ini

"Diketahui, dari penyelenggaraan piala dunia menghasilkan perputaran uang sebesar Rp305 miliar dengan angka pengganda sebesar 1,6," kata Dito Ariotedjo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, diikuti dalam jaringan (daring) melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Ia mengatakan angka pengganda uang atau money multiplier merupakan rasio antara perubahan jumlah uang beredar dan perubahan uang primer atau monetary based.

Sosok Faisal Basri di Mata Sri Mulyani: Jujur, Tegas dan Bekerja Sepenuh Hati

Perputaran uang tersebut diukur menggunakan metode survei kepada penonton, pelaku usaha, dan volunteer oleh Kemenpora bersama PSSI dan lembaga swasta Litbang Kompas dalam kurun sebulan terakhir.

Timnas Jerman juara Piala Dunia U-17

Photo :
  • fcbayern
Ray Dailo Ungkap Kunci Utama RI Jadi Kekuatan Baru Dunia

Selain itu, kata Dito, analisis juga diukur berdasarkan transaksi pembelian barang dan jasa dalam kurun waktu tertentu. Hasilnya, terjadi tambahan nilai produksi barang dan jasa di Indonesia yang dihasilkan dari penyelenggaraan U-17 di empat daerah sebesar Rp250 miliar, yakni di Surabaya, Jakarta, Solo, dan Bandung.

"Dari segi Produk Domestik Bruto pun mengalami peningkatan sebesar Rp229,2 miliar," katanya.

Dari hasil analisa itu, Dito menyimpulkan bahwa penyelenggaraan U-17 berdampak pada pertumbuhan ekonomi berdasarkan sektor sebesar 0,02 persen.

Dito menambahkan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 juga memberikan efek berganda pada pertumbuhan berbagai sektor usaha di Indonesia seperti tempat wisata, food and beverage, merchandise sepakbola, penginapan serta UMKM kriya.

"Di antara kelima sektor tersebut, pariwisata yang paling terdampak mengalami kenaikan pendapatan usaha rata-rata sekitar 58,4 persen dibandingkan hari biasa," katanya. (Ant)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya