JIS Siap Gelar Banyak Event Internasional Usai Sukses Gelar Piala Dunia U-17
- VIVA/Luzman Rifqi Karami
VIVA – Perhelatan Piala Dunia U-17 memasuki babak semifinal dan final. Empat laga terakhir dilaksanakan 28 November serta 1 dan 2 Desember 2023 di Stadion Manahan Solo.
Selain Manahan, tiga stadion lain yakni Gelora Bung Tomo (Surabaya), Si Jalak Harupat (Bandung) dan Jakarta International Stadium (JIS) yang menjadi venue terbukti sukses menggelar seluruh pertandingan mulai babak penyisihan grup hingga perempat final.
Khusus Jakarta, kesuksesan JIS terlihat saat stadion ini mampu menggelar 16 pertandingan Piala Dunia U-17. Ini adalah jumlah pertandingan terbanyak di seluruh rangkaian turnamen.
“Apa yang kita lakukan ini akan membentuk citra positif kepada Indonesia secara umum dalam menyelenggarakan berbagai event internasional,” kata Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika kepada media.
Menurut Usman, secara khusus citra pemerintah DKI Jakarta juga akan turut meningkat. Selain Gelora Bung Karno, Jakarta memiliki JIS sebagai stadion standar FIFA yang bisa menjadi incaran dan venue turnamen internasional, khususnya sepakbola. Berbagai event internasional di JIS mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar mulai dari penjualan souvenir, kuliner, hingga transportasi.
Di luar Surabaya dan Solo yang menjadi venue pembukaan dan penutupan, berbagai pertandingan tim hebat di JIS mampu menghadirkan antusiasme masyarakat yang besar.
“Saya tidak memiliki data detailnya, namun sebagai gambaran ada beberapa teman yang kehabisan tiket untuk nonton. Itu pembelian tiketnya online menunjukan ada antusias menonton pertandingan Piala Dunia U-17 di JIS,” kata Usman.
Mengutip data Panitia lokal (LOC) Piala Dunia U-17 2023, hingga babak 16 besar saja, telah terjual 514.000 tiket. Artinya, jika sampai babak 16 besar ada 44 pertandingan, rata-rata keterisian stadion di setiap pertandingan adalah 11.681 orang, di atas target FIFA sebanyak 10.000 orang.
Jumlah ini bisa bertambah mengingat masih ada pertandingan menuju final. JIS sendiri selama Piala Dunia U-17 memainkan 16 pertandingan.
Jika mengacu rata-rata keterisian itu, diperkirakan lebih dari 180.000 penonton telah menikmati berbagai pertandingan di stadion terbesar kelima di Asia tersebut.
Usman menegaskan, penyelenggaraan Piala Dunia U-17 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk semakin banyak mengadakan dan membangun stadion berstandar FIFA.
Keberadaan stadion bertaraf internasional akan turut memompa semangat pengembangan sepakbola nasional di masa depan melalui berbagai turnamen.
Setyawatie Wina, Anggota Tim Informasi Piala Dunia U-17 Jakarta International Stadium, menyatakan sejauh ini tanggapan terhadap Piala Dunia U-17 di JIS positif.
Apalagi, banyak tim yang menyanjung kemegahan stadion dan kemeriahan pertandingan tim-tim besar. Bagi para penonton, kehadiran tim besar ibarat jalan mereka meredam kerinduan penampilan akan negara yang didukungnya. Apalagi, tidak sedikit pemain yang merumput di klub elit Eropa.
Keramahan dan dukungan penonton Indonesia juga turut membuat pelatih, pemain, dan ofisial betah. Para penonton asing pun sangat terkesan dengan keramahan masyarakat yang rela membantu mereka saat kesulitan mengakses transportasi maupun berinteraksi dengan petugas keamanan.
Masyarakat juga sangat antusias. Mereka mematuhi larangan memanfaatkan event untuk berjualan sembarangan di sekitar stadion agar kelancaran akses terjaga.
“Ini memberikan citra bagus bagi Jakarta. Apalagi Jakarta merupakan satu-satunya daerah yang mempertandingkan laga terbanyak di turnamen kelompok usia paling bergengsi di dunia ini,” kenang Setyawatie.
Menurut Setyawatie, gelaran Piala Dunia di JIS telah memantik semangat anak muda bermain sepakbola. Banyak Sekolah Sepak Bola yang belajar mengelola pemain.
“PSSI juga turut belajar mengelola kompetisi level tinggi dengan standar FIFA,” kata Setyawatie.
Ia pun berharap, JIS nantinya bisa dimanfaatkan sebagai venue berbagai event internasional, termasuk di luar olahraga.