Ketika Piala Dunia U-17 Jadi Berkah untuk Ikan Cupang
- AP Photo/Dita Alangkara
VIVA – Piala Dunia U-17 2023 tak hanya memberi kesempatan bagi para pesepak bola muda unjuk kemampuan di pentas tertinggi. Pelaku usaha atau bisnis yang mendukung suksesnya perhelatan ini dari luar lapangan pun mendapat kesempatan mendongkrak pemasukan.
Piala Dunia di berbagai level sudah pasti menggairahkan ekonomi lokal. Itu tidak dipungkiri. Kota-kota yang menjadi venue pun memaksimalkan kesempatan langka untuk menggenjot usaha ekonomi.
Di Solo, pelaku wisata menyediakan paket tur wisata U-17. Menarik memang karena mereka yang berkunjung ke Solo untuk menyaksikan pertandingan Piala Dunia U-17 pun berkesempatan menjajal paket wisata itu.
Atau kunjungan ke kampung batik Kauman atau Laweyan karena Solo merupakan kota batik. Warga asing yang datang menyaksikan pertandingan di Solo pun mendapat kesempatan mampir di pusat batik Solo.
Namun yang menarik tak lain dari Soreang, Kabupaten Bandung. Ibu Yanti malah memanfaatkan Piala Dunia U-17 dengan menawarkan ikan cupang. Salah satu pedagang dalam skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ini pun menjadi perhatian selama pelaksanaan Piala Dunia U-17 di Bandung.
Terobosan pemikiran bisnis ibu berusia 53 ini memang menarik. Bagaimana tidak, jika biasanya pedagang UMKM menjual kuliner, termasuk yang khas daerah masing-masing ataupun suvenir, dirinya justru menjual ikan cupang.
Ya, ibu Yanti menghadirkan ikan hias tersebut di booth Amartha, yang digelar setiap ada pertandingan Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.
Lengkap dengan akuarium dari Yanti, ikan cupang itu jadi representasi pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selama turnamen itu digelar di Indonesia.
Dengan mejeng di event sekelas Piala Dunia U-17, ternyata pendapatannya meningkat. Ini berarti ikan cupang menjadi buruan penonton sepak bola.
"Alhamdulillah (pendapatan) meningkat. Biasanya sehari bisa Rp200-300 ribu, tidak tentu memang. Tetapi pernah sampai Rp450 ribu. Setelah dapat modal buat tambah bibit ikan, obat, sekarang sehari bisa menerima pemasukan sampai Rp900 ribu," kata Yanti.
Menarik tentu saja. Selama ini, Yanti memang sudah berdagang ikan cupang dari sekolah ke sekolah di sekitar kawasan Arjasari, Kabupaten Bandun. Dia membangun usahanya dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini.
Saat Stadion Si Jalan Harupat menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17, dirinya berusaha mendapat izin membuka lapak resmi. Dari pengakuannya tak mudah mendapatkan izin membuka booth di Piala Dunia U-17. Beruntung, dia mendapatkan bantuan dari Amartha sehingga akhirnya menembus panggung dunia.
Yanti dan Amartha melihat ikan cupang bisa menjadi representasi dari ketangguhan dan kekuatan anak-anak muda Indonesia yang senada dengan pesan yang ingin disampaikan FIFA lewat Piala Dunia U-17 2023.
"Perizinannya sulit, tapi kami punya value yang ingin disampaikan lewat ikan cupang pada Piala Dunia U-17 ini," kata _Public Relations Lead_ PT Amartha Mikro Fintek, Shiva Vinneza
"Ikan cupang yang memiliki berbagai varian ini melambangkan ketangguhan dan keberagaman sama seperti nilai-nilai di Piala Dunia ini dan nilai Amartha," ujarnya lebih lanjut.
Sayangnya, kelanjutan Piala Dunia U-17 yang memasuki semifinal tidak digelar di Stadion Si Jalak Harupat. Laga empat besar digelar di Stadion Manahan, Solo, Selasa 28 November 2023.
Jerman U-17 menjadi tim pertama yang memastikan lolos ke semifinal berkat kemenangan tipis 1-0 atas Spanyol. Selanjutnya _Die Mannschaft_ berhadapan dengan Argentina U-17.
Sedangkan Prancis U-17 yang sebelumnya mengalahkan Uzbekistan U-17 bertemu dengan Mali U-17 yang tampil fenomenal di turnamen kelompok usia paling bergengsi di dunia ini.