Nasib GBT Usai Piala Dunia, Bisa untuk Wisata
- ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya
SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya memproyeksikan membuat paket wisata bagi masyarakat umum ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) untuk lebih meningkatkan perekonomian, khususnya setelah Piala Dunia U-17.
"Ke depan kami akan buatkan paket wisata ke GBT. Nantinya akan kami buatkan ruangan khusus untuk memajang jersey tim yang pernah bermain di GBT selama Piala Dunia U-17," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat konferensi pers di Media Center Piala Dunia U-17 Surabaya, Kamis 23 .
Pria nomor satu di jajaran Pemerintah Kota Surabaya tersebut menjelaskan bahwa perekonomian di Surabaya terbantu dengan adanya kegiatan berskala internasional tersebut.
"Ini bagian tidak terlupakan bagi warga Surabaya. Ternyata, dengan Piala Dunia U-17 ini bisa menggerakkan ekonomi Surabaya. Ada pertandingan dan tamu datang ke Surabaya, ini menggerakkan ekonomi semua yang di Surabaya,” ucapnya.
Tingkat hunian hotel, lanjutnya, juga meningkat, termasuk merchandise lokal buatan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Surabaya juga banyak terjual.
"85 persen merchandise dari UMKM Surabaya terjual. Atau sekitar 16 ribu," kata Cak Eri, sapaan akrabnya.
Tak hanya itu, pujian juga datang dari FIFA karena Kota Surabaya dinilai sebagai salah satu penyelenggara yang terbaik.
"FIFA menyampaikan kepada PSSI bahwa mereka kagum dengan pelaksanaan Piala Dunia U-17 di Surabaya. Mereka bilang di antara semua stadion, yang paling siap adalah Surabaya. Saya secara pribadi memberikan nilai rapor pelaksanaan Piala Dunia U-17 di Surabaya ini di angka 8-9,” ujarnya.
Piala Dunia U-17 di Surabaya, menurut Cak Eri, juga akan menjadi momen yang tidak terlupakan bagi masyarakat karena animonya begitu tinggi.
"Ini sejarah bagi Kota Surabaya, bagaimana Stadion Gelora Bung Tomo kebanggaan Arek-Arek Suroboyo bisa dijadikan bagian dari Piala Dunia U-17. Bahkan, gol pertama Indonesia di Piala Dunia tercipta di GBT," ujarnya.
Antusiasme penonton juga terlihat dalam babak 16 besar di Surabaya, meski tidak ada Timnas Indonesia yang berlaga, namun jumlah penonton yang menyaksikan laga itu cukup banyak.
“Tanggal 21 itu ada dua pertandingan yang tidak melibatkan Timnas Indonesia. Tapi, tiket laku terjual puluhan ribu. Ini menunjukkan bahwa Surabaya kota yang senang sepak bola,” tuturnya.
Oleh karena itu, dia berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah mempercayakan Surabaya sebagai salah satu tempat diselenggarakannya Piala Dunia U-17.
“Alhamdulillah, Kota Surabaya bisa menjadi bagian dari Piala Dunia U-17. Kami berterima kasih kepada Menpora, Kementerian PUPR, dan PSSI karena Surabaya sudah dipercaya menjadi bagian dari Piala Dunia U-17,” ucapnya.
"Surabaya benar-benar merasa bangga dengan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di Kota Pahlawan ini," katanya.