Pelatih PSMS Medan: Pemain Dikeroyok, Dipukul di Ruang Sempit

Pelatih PSMS Medan, Miftahudin Mukson
Sumber :
  • Istimewa

Medan – PSMS Medan mengalami momen tak enak saat menjalani laga tandang Liga 2 2023/2024 ke Stadion Harapan Bangsa, markas Persiraja Banda Aceh, Sabtu malam WIB 18 November 2023. Karena ada kekerasan yang dialami.

Daftar Pemain Timnas Indonesia Buat ASEAN Cup 2024 Dirilis, Warganet: New Generation

Usai pertandingan yang berakhir dengan skor imbang tanpa gol tersebut, situasi memanas. Itu buntut dari tensi tinggi pertandingan, di mana ada 12 kartu kuning dan satu kartu merah.

Beberapa kali pemain dari kedua kesebelasan bersitegang di atas lapangan, dan bahkan nyaris berujung pada perkelahian.

Kalah dari Persiraja, Pelatih FC Bekasi City Kecewa dengan Wasit

PSMS Medan dilempari botol air mineral oleh pendukung Persiraja Banda Aceh.

Photo :
  • VIVA/Dani Randi

Pelatih PSMS Medan, Miftahudin Mukson mensyukuri hasil imbang ini. Dia memberi apresiasi kepada anak asuhnya yang telah bekerja keras demi mendapat poin.

Usai Menang Lawan Arab Saudi, Simak Jadwal Timnas Indonesia Selanjutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026

"Alhamdulillahnya pemain sudah bekerja keras. Tapi kita lihat sendiri seperti ini," ucap Pelatih Kepala PSMS Medan, Miftahudin Mukson dalam sesi konferensi pers usai pertandingan.

Namun yang disayangkan oleh sang juru taktik adalah situasi usai pertandingan. Anak asuhnya sempat tertahan di dalam lapangan karena ada lemparan botol air mineral dari tribun.

Pendukung Persiraja menahan bus PSMS Medan di Stadion Harapan Bangsa,

Photo :
  • VIVA/Dani Randi

Para pemain PSMS tak bisa masuk ke dalam ruang ganti. Ketika sudah berada di ruang ganti pun, mereka tak bisa keluar sekira dua jam, karena di luar masih ramai suporter Persiraja menunggu.

Salah satu pemain PSMS, Rachmad Hidayat menjadi korban pemukulan. Skuad tim berjuluk Ayam Kinantan baru bisa kembali ke hotel sekira pukul 01.00 WIB.

"Saya orang Indonesia berusaha memperbaiki sepakbola Indonesia. Tapi kenapa seperti ini," tutur Miftahudin.

Miftahudin menyayangkan insiden yang mencoreng profesionalisme kompetisi sepakbola Indonesia. Pelatih yang aktif sebagai prajurit TNI AD ini, menilai ini bukan laga sepakbola.

"Pemain saya ada dikeroyok, dipukul di ruang sempit seperti ini. Petugas gak ada. Ini mau perang atau main bola," kata Miftahudin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya