Setelah Rumput Bermasalah, Kini Atap Stadion JIS Bocor Diterpa Hujan Deras
- Istimewa
Jakarta - Jakarta International Stadium (JIS) kini tengah menjadi sorotan setelah sebelumnya rumput lapangan bermasalah, kini atap atap stadion bocor saat diterpa hujan deras.
Seperti diketahui, JIS kini masuk dalam salah satu stadion yang digunakan untuk gelaran Piala Dunia U-17. Dengan dipilihnya JIS sebagai venue menimbulkan pro dan kontrak, salah satunya adalah kelayakan rumput lapangan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua PSSI Zainudin Amali tidak ada keluhan dari peserta Piala Dunia terkait rumput JIS. Dirinya pun merasa heran banyak yang bersuara mengenai permasalahan rumput JIS.
"Kita tahu sudah ada pertandingan di JIS, dan tidak ada masalah. Tidak ada komplain dari pemain maupun pelatih. Terkait penjadwalan, itu yang menentukan adalah FIFA, termasuk ada dua grup (C dan E) di situ. Keputusan dari FIFA, kondisinya aman dan bisa digunakan," kata Amali, dilansir berita viva sebelumnya, Kamis 16 November 2023.
Setelah permasalah rumput JIS selesai, kini masalah baru datang yaitu atap Jakarta International Stadium bocor. Hal tersebut tersebar di berbagai media sosial. Selain bocor, jalanan menuju Stadium pun terlihat banjir.
Seperti dilansir akun TikTok @ramdhanialpasha yang terpantau sedang berada di JIS membagikan pengalaman ketika hujan deras dan terlihat banjir saat hendak akan memasuki kawasan Stadion JIS.
Diyakini permasalahan tersebut membuat para penonton merasa tidak nyaman untuk menyaksikan pertandingan. Hal ini membuat PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi langsung bergerak cepat untuk menyelesaikan hal tersebut.
Jakarta Internasional Stadium (JIS) atau Stadion JIS di Jakarta Utara
- Stadion JIS
JIS terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 untuk memainkan pertandingan dua grup, yakni Grup C (Inggris, Brasil, Iran, Kaledonia Baru) dan E (Prancis, Burkina Faso, Korea Selatan, dan Amerika Serikat).
Banjir Hantam Sulsel, Akses Jalan Lumpuh Total, Kendaraan dan Rumah Terendam
Kondisi tersebut menyebabkan akses ke beberapa daerah tidak bisa dilalui kendaraan. Bahkan, sejumlah kendaraan mobil dan motor serta ratusan pemukiman warga pun terendam
