Bangganya Peternak Lele di Jombang, Lihat Anaknya Mentas di Piala Dunia U-17

Keluarga Riski Afrisal
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama

Malang – Keluarga pemuda asal Kabupaten Jombang, Riski Afrisal bangga bakal melihat perjuangan Indonesia U-17 dalam ajang Piala Dunia U-17 2023. Karena Riski menjadi bagian dalam skuad Garuda Muda yang akan bersaing di turnamen internasional ini. 

PSSI dan FIFA Kunjungi 13 Stadion Guna Penuhi Standar Internasional

Piala Dunia U-17 sendiri akan dibuka secara resmi di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Jumat, 10 November 2023. Ini akan menjadi perhelatan bersejarah yang digelar di Indonesia. 

Diantara kebahagiaan itu terpancar dari Solihan (58 tahun) dan Nur Hidayat (53 tahun) orangtua dari Riski Afrisal. Pasangan suami istri ini sedang menyiapkan atribut Indonesia U-17 untuk memberikan dukungan pada tim dan Riski secara khusus. 

Jalan-jalan ke Inggris Gratis Cukup bikin Video Asyik

Keluarga Riski Afrisal

Photo :
  • VIVA/Uki Rama

Mereka berdua akan berangkat ke Surabaya untuk memberi dukungan langsung. Apalagi, dia juga menahan rindu pada Afrisal karena lama tidak bertemu selama masa persiapan Piala Dunia U-17. 

Borussia Academy Indonesia Gelar BAI Cup 2024, Jalan Pemai Indonesia Menuju Jerman

"Lagi persiapan untuk menonton Timnas Garuda U-17 Piala Dunia di Stadion GBT. Kemarin itu ada informasi dari anak saya yang juga melihat di HP itu kan memang kualifikasinya itu lama sekali, jadi kurang lebih satu mingguan," kata Solihan. 

Solihan mengatakan, komunikasi terakhir dia dengan Afrisal adalah kemarin malam melalui sambungan seluler. Saat itu, Afrisal meminta doa restu dari ibunya, agar pertandingan malam nanti berlangsung lancar dan Indonesia keluar sebagai pemenang. 

Keluarga Riski Afrisal

Photo :
  • VIVA/Uki Rama

"Saya merasa bangga dan merasa senang sekali atas prestasi anak saya lebih meyakinkan untuk membela Timnas Garuda Muda dan dia siap untuk memperjuangkan Timnas Garuda muda Indonesia. Komunikasi terakhir tadi malam, dia bilang kalau ingin minta doa kepada orang tua dan keluarganya agar dia mainnya lebih baik dan tidak ada beban sama sekali," ujar Solihan. 

Solihan menjelaskan, bahwa untuk menjadi pemain Indonesia, perjuangan Afrisal tidaklah mudah. Meski sejak kecil Afrisal menggemari sepakbola.

"Kalau saya lihat perjuangannya memang saya akui sejak kecil ingin menjadi pemain yang terbaik. Jadi dia memang pekerja keras dan ia selalu minta doa dan restu kedua orang tua, itu motivasi nya," tutur peternak lele itu. 

Meski Solihan seorang peternak lele. Dia ingin Afrisal bisa menjadi pesepakbola sukses. Sebagai orangtua dia ingin Afrisal bisa mengejar cita-citanya menjadi pemain andalan Timnas Indonesia.

"Saya setiap harinya hanya ternak lele saja. Kalau harapan orang tua ya ingin anak saya itu menjadi pemain yang terbaik dan bisa memberi motivasi kepada nanti adik-adik nya," ujarnya.

Nur Hidayati ibu dari Riski Afrisal menceritakan, perjuangan keluarga dalam mendukung hobi anaknya bermain sepakbola, tidaklah mudah. Ia mengaku kerap kali, gali lubang tutup lubang untuk memenuhi kebutuhan sarana sepakbola anaknya sebelum menjadi seorang pemain seperti saat ini.

"Ya kalau tidak punya uang dulu pinjam sama tetangga atau saudara, nanti anaknya minta gini apa sepatu gitu. Bilangnya biasanya bu sepatuku maem suket (jebol), habis itu saya pinjam ke adik itu, pinjam uang untuk beli sepatu gitu," tutur Hidayati. 

Hidayati pun berharap dalam laga perdana nanti malam, Afrisal bisa menampilkan permainan terbaik sepakbolanya, dan memenangi pertandingan. Karena warga di sekitar rumahnya bakal nonton bareng (nobar) pertandingan Piala Dunia U-17.

"Semoga lancar dan sukses. Warga di sini nanti nobar bersama-sama tetangga, teman-teman dan keluarga," kata Hidayati.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya