Pelatih Arema FC Beri Nasihat Berharga untuk Arkhan Fikri Jika Ingin Hijrah ke Luar Negeri
- VIVA/Lucky Aditya
Malang – Pemain muda Arema FC, Arkhan Fikri terus menunjukkan performa terbaiknya seiring berjalannya waktu. Di level klub, pemain 18 tahun ini merupakan skuad utama Singo Edan di Liga 1.
Di level Timnas Indonesia, Arkhan yang memulai dari kelompok umur U-17 kini telah masuk ke skuat utama tim Garuda. Dia menjadi satu-satunya pemain Arema FC yang dipanggil oleh pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong.
Belakangan mulai muncul rumor Arkhan akan bermain di luar negeri. Dia disarankan untuk meniti karir di luar negeri karena memiliki potensi yang bagus sebagai gelandang serang. Arkhan dianggap pantas bermain di Eropa seperti Marselino Ferdinan maupun pemain naturalisasi lainnya.
Pelatih Arema FC, Fernando Valente setuju saja jika Arkhan berkarier di luar negeri demi masa depannya sebagai pesepakbola profesional. Tetapi dia memberikan nasihat dan motivasi agar Arkhan terlebih dahulu mempersiapkan mentalnya sebelum memutuskan berkarir di luar negeri.
"Pada saat dia keluar dari zona nyaman, Kemudian untuk pindah ke klub di luar negeri, itu perlu juga kekuatan mental untuk bisa keluar (berkarier di luar negeri)," kata Valente, Minggu, 15 Oktober 2023.
Arkhan saat ini bergabung bersama Timnas Indonesia untuk melakoni laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Brunei Darussalam. Valente berharap Arkhan benar-benar menunjukan mental yang kuat agar ketika berkarir di luar negeri dia meraih kesuksesan.
"Karena pemain muda jika tidak punya mentalitas yang kuat, untuk bisa bertarung di area itu, mereka tidak bisa beradaptasi, tidak bisa menunjukkan kemampuan di lingkungan baru, pada akhirnya dia kembali lagi ke negara asalnya," ujar Valente.
Sebagai pelatih senior berusia 64 tahun, dia meminta Arkhan untuk banyak belajar dan bersabar. Dia justru menyarankan Arkhan untuk bersaing dengan para pemain senior yang ada di klub maupun Timnas. Jika ujian awal mampu dilalui dia akan mudah beradaptasi di luar negeri maupun di klub lain.
"Pemain muda harus bersabar dan paham. Transisi pada saat dia main di kelompok umur terus dia naik ke senior. Jadi banyak terjadi di Indonesia dan negara-negara lain di luar Indonesia, pada saat mereka melakukan sesuatu yang berbeda performanya bagus di usia muda, setelah masuk senior dia akan hilang," tutur Valente.