Gilang Juragan99: Duka Tak Terobati Atas Tragedi Kanjuruhan
- VIVA/Uki Rama
Malang – Tragedi Kanjuruhan yang membuat 135 jiwa meninggal dunia dan 600 lebih orang mengalami luka-luka menjadi catatan kelam dalam sejarah sepakbola Indonesia. Satu tahun peristiwa Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 itu duka yang mendalam masih dirasakan.
Mantan presiden klub Arema FC sekaligus founder j99 Corp Gilang Widya Pramana mengaku masih merasakan duka yang mendalam. Dia merasa sangat dekat dengan para suporter apalagi Arema FC adalah klub kesayanganya.
"Seperti para korban dan penyintas, saya masih merasakan duka yang dialami keluarga korban peristiwa 1 Oktober 2022. Sebesar dan sekuat apa pun dukungan kami, tetap takkan bisa mengganti kehilangan yang dialami para keluarga,” kata Gilang, Sabtu, 7 Oktober 2023.
Pada peringatan 1 tahun Tragedi Kanjuruhan dia melalui J99 Foundation, memberikan donasi bagi Perkumpulan Kerukunan Keluarga Kanjuruhan. Dia ingin menegaskan bahwa keluarga korban Kanjuruhan tidak berjuang sendirian.
"Bantuan ini adalah bentuk penghormatan dan dukungan bagi keluarga korban untuk menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri. Kami masih ada untuk mendukung terpenuhinya rasa keadilan dan kemanusiaan atas peristiwa setahun lalu. Momentum hitam dunia sepakbola ini harus menjadi bahan introspeksi dan perbaikan diri bagi dunia olahraga Indonesia di masa depan," ujar Gilang yang juga dikenal sebagai Juragan 99.
J99 Foundation memberikan bantuan sebesar Rp100 juta kepada komunitas bernama Perkumpulan Kerukunan Keluarga Kanjuruhan. Komunitas ini beranggotakan para keluarga korban dan para survivor yang selamat. Donasi diserahkan secara simbolis dalam acara sederhana di kantor J99 Corp. Malang kepada perwakilan keluarga korban.
Bantuan akan difokuskan bagi para korban yang kehilangan tulang punggung keluarga, dan santunan pendidikan bagi anak-anak yang ditinggalkan orangtuanya.
"Kami sangat berterimakasih atas bantuan dan kasih sayang dari J99 Corp. yang masih peduli pada keluarga korban dan para penyintas," tutur Vincentius Sari, yang menjadi wakil dari Perkumpulan Kerukunan Keluarga Kanjuruhan.
Vincentius Sari berharap Tragedi Kanjuruhan tidak terulang kembali dikemudian hari. Dia juga berharap peristiwa 1 Oktober 2022 di Kanjuruhan patut dikenang dan menjadi bahan refleksi untuk dunia sepak bola Indonesia.
"Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini, dan semua keluarga yang ditinggalkan, diberikan kekuatan. Apalagi, hingga kini, masih banyak penyintas dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang terus memperjuangkan keadilan," kata Vincentius Sari.
Di Malang sendiri peringatan Tragedi Kanjuruhan dilakukan oleh sejumlah komunitas, mulai dari pegiat keadilan, pegiat Hak Asasi Manusia bersama massa yang lainya. Mereka terus menyuarakan agar Tragedi Kanjuruhan diselidiki ulang dan ditetapkan sebagai pelanggaran HAM berat.