Striker Asing PSMS Medan Targetkan Lolos ke Liga 1

Stiker PSMS Medan asal Brazil, Matheus Souza saat melakukan sesi latihan
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

Medan – Stiker PSMS Medan asal Brasil, Matheus Souza ingin mencetak sejarah baru di Liga 2 musim 2023/2024, bersama skuad ayam kinantan dengan menembus Liga 1 Indonesia musim depan.

Striker 28 tahun itu mengaku tak sabar menunggu kick-off pertandingan Liga 2 musim 2023/2024. Matheus Souza datang ke PSMS Medan berstatus bebas transfer setelah sebelumnya membela klub Liga 2 Thailand, Suphanburi FC pada musim 2022/2023. 

Sepekan berlatih dengan PSMS Medan, pria yang lebih suka disapa Souza itu mengatakan saat ini kondisinya sudah cukup baik.

"Bagus, aku rasa semua positif, mereka (pemain, pelatih dan ofisial PSMS Medan) menerima ku dengan sangat baik. Mereka bilang tenang dan berlatih, aku sudah mulai berlatih, dan kondisi fisik ku sudah baik, tahap demi tahap membaik," ucap saat berbincang dengan sejumlah wartawan, Kamis sore, 8 September 2023.

Stiker PSMS Medan asal Brazil, Matheus Souza saat melakukan sesi latihan

Photo :
  • VIVA/Putra Nasution

Matheua Souza dan rekannya sesama pemain asing di PSMS Medan, gelandang asal Republik Korea (Korea Selatan), Kim Jin-Sung, memang tergolong rekrutan paling anyar PSMS Medan musim ini. 

Bersama Ridho Syuhada dan Dwiki Arya, menyusul bergabung dengan PSMS Medan, keempatnya diharapkan bisa beradaptasi dengan gaya permainan PSMS racikan Ridwan Saragih cs.

Souza menyebut, dirinya merasakan perkembangan performa fisik serta mulai menikmati kerjasama tim baik di dalam maupun luar lapangan.

Pelatih Persib Pastikan Zalnando Jadi Tenaga Baru di Putaran Kedua Liga 1

"Aku memang masih baru bersama Kim (Kim Jin-Sung), tahap demi tahap, latihan demi latihan, aku rasa positif. Berada di sini tujuh hari, dan kami berkembang di tujuh hari ini, kerjasama tim juga semakin membaik. Pelatih punya dua formasi dan kami melatih dua formasi ini, semuanya bagus," ucapnya.

Soal komunikasi dengan pemain lain termasuk Kim yang hanya sedikit bisa bicara bahasa Inggris, dirinya mengaku tak masalah. Menurutnya, di tengah teknologi yang berkembang pesat saat ini, ponsel pintar menjadi solusi untuk bisa berkomunikasi lebih baik.

Hajar Persikabo, PSKC Cimahi Jaga Peluang Lolos ke Babak 8 Besar Liga 2

"Tak ada masalah jika tak bisa bahasa Inggris. Sekarang banyak teknologi, tinggal taruh di terjemahan google. Mereka (pemain lokal) juga mengajari beberapa kata dalam bahasa Indonesia seperti terima kasih, kiri, kanan. Aku rasa tinggal lebih lama di sini aku akan bisa bahasa Indonesia," ucapnya.

Pemain kelahiran Duque de Caxia (Rio de Janeiro), Brazil, 2 Agustus 1995 itu mengaku telah mengetahui atmosfer Liga Indonesia sebelum memutuskan bergabung dengan PSMS Medan. 

Jelang Hadapi Barito Putera, Kondisi Dimas Drajad Masih 50:50

Adalah striker Persebaya Surabaya yang juga asal Brazil, Paulo Victor yang memberitahu dia soal sepakbola Indonesia. Matheus Souza dan Paulo Victor pernah sama-sama bermain di Liga Kamboja.

"Aku punya beberapa teman, pemain yang main di Liga 1. Paolo Victor, striker Persebaya, kami main bersama di Liga Kamboja, kami sering memperbincangkan soal Liga Indonesia," jelasnya.

Atmosfer dukungan suporter dan gegap gempita liga Indonesia menjadi salah satu hal yang dinantikan penyerang berpostur 178 Cm itu. Dengan skuat yang ada, dia optimistis mampu membawa PSMS Medan berprestasi musim ini.

"Aku nonton pertandingannya (Liga Indonesia) aku bisa rasakan atmosfer. Aku tak sabar menunggu Liga 2 dimulai. Bersama dengan tim ini aku rasa kami bisa membuat sejarah, dan kami harap bisa naik ke Liga 1 Indonesia," katanya.

Saat ditanya aoal target mencetak gol di PSMS Medan, Matheua Souza mengaku lebih mementingkan kemenangan tim ketimbang jumlah gol yang bisa dia lesakkan. Kendati demikian, pria yang mengaku lebih suka disapa Souza itu berharap bisa menjadi salah satu mesin gol PSMS Medan musim ini.

"Aku lebih suka dipanggil Souza, tapi Matheus juga gak apa-apa, terserah. Aku harap bisa cetak banyak gol. Aku di PSMS tak main sendiri, tapi di 18 pertandingan nanti, 20, 21 gol aku rasa bagus," ungkap pria yang menyukai makanan Indonesia walau katanya lebih pedas dibanding masakan Thailand.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya