PSSI Kena Tampar, Zahra Muzdalifah Ceritakan Bobrok Sepakbola Indonesia ke Jepang
- twitter.com/J_League_En
VIVA – Pemain sepakbola wanita Indonesia, Zahra Muzdalifah bercerita tentang sepakbola Indonesia kepada media Jepang. Dia menyampaikan fakta bahwa Indonesia tidak memiliki kompetisi sepakbola untuk wanita.
Zahra Muzdalifa kini tercatat sebagai wasnita Indonesia pertama yang sukses menjadi pemain profesional di Jepang dengan bergabung bersama Cerezo Osaka pada Juli kemarin.
Dara berusia 22 tahun tersebut berlabuh ke Asia Timur setelah membela Persija Wanita, Asiana Soccer School, dan klub Inggris South Shield FC.
Dalam wawancara dengan media Jepang,Persol Zahra mengungkapkan alasannya mau berkarier di negeri Matahari Terbit. Utamanya adalah karena di Indonesia tidak ada kompetisi.
"Tidak ada liga (wanita) di negara saya dan bagaimana saya bisa mengembangkan teknik jika tidak ada liga, hanya berlatih dengan pemain pria, tetapi tidak ada kompetisi (wanita).Karena itulah, saya ingin ke luar negeri," kata Zahra.
Selain itu, Zahra juga ingin menjadi pembuka jalan bagi rekan-rekannya agar mau mengambil keputusan berkarier di luar negeri.
"Saya pergi keluar negeri seperti ini, sebenarnya juga untuk membuka pintu kepada orang lain agar mereka bisa bermain di luar negeri.Dan, sebenarnya banyak orang punya kesempatan untuk bermain di luar negeri. Tetapi mereka merasa takut," ucapnya.
"Mereka takut keluar dari zona nyaman. Mereka takut menjadi yang pertama. Jadi biarlah saya menjadi yang pertama danbiar saya tunjukkan kepada kalian, bahwa tidak begitu buruk untuk keluar dari zona nyaman," jelasnya.
Memang, kompetisi sepakbola wanita Indonesia sudah empat tahun vakum. Liga 1 Putri 2019 merupakan edisi pertama dan terakhir.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di awal jabatannya itu sempat menyampaikan tekadnya untuk menghidupkan lagi liga sepak bola putri akan tetapi sampai sekarang belum terwujud.