Kesiapan Solo Jadi Helat Laga Final Piala Dunia U-17
- VIVA/Fajar Sodiq
SOLO – Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan Pemerintah Kota Surakarta bakal mendukung penuh penyelenggaraan babak semifinal dan final Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, November mendatang.
"Kami mendukung penuh, sama saat Solo akan dijadikan tuan rumah seperti Piala Dunia U-20 sebelumnya," kata Gibran di Solo, Senin.
Menyinggung rencana FIFA meninjau Stadion Manahan Solo sebagai tempat Piala Dunia U-17, Gibran membenarkan hal itu, namun untuk kepastian jadwalnya, masih menunggu arahan dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Dia menjelaskan untuk persiapan Piala Dunia U-17, Stadion Manahan Solo mulai Agustus nanti sudah tidak lagi digunakan untuk tempat konser. Stadion Manahan Solo pada bulan depan hanya untuk sepak bola. Acara musik di Stadion Manahan Solo terakhir adalah Dewa 19 pada 29 Juli mendatang. Namun, Persis Solo boleh menggunakan sebelum ada arahan dari PSSI.
Menurut dia, acara seremonial puncak peringatan 50 tahun hubungan bilateral Indonesia-Korea Selatan, juga tidak diadakan di Stadion Manahan. Karena, pada September, Stadion Manahan Solo dipakai babak kualifikasi Piala Asia U-23.
Menurut Gibran, FIFA dulu pernah datang ke Solo untuk mengecek arena untuk Piala Dunia U-20 dan nanti kalau ada kekurangan akan diperbaiki.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surakarta Rini Kusumandari mengatakan persiapan tempat pertandingan Stadion Manahan Solo untuk Piala Dunia U-17 nanti sudah dilakukan sejak rencana Piala Dunia U-20 lalu. Jadi masih dilanjutkan dan tahapan pengadaan fasilitas juga tetap dilakukan.
Dia mengatakan soal fasilitas stadion, pihaknya masih menunggu hasil inspeksi lagi dari FIFA. Kalau sebelumnya rekomendasi untuk Piala Dunia U-20 sudah dilakukan. "Untuk Piala Dunia U-17 belum tahu, menunggu inspeksi apakah ada penambahan atau tidak belum tahu," katanya.
Rini menjelaskan pemeliharaan Stadion Manahan Solo telah melibatkan sekitar 22 tenaga kerja kebersihan termasuk tenaga perawatan rumput. "Kami masih pemeliharaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, jadi masih menggunakan konsultan penyedianya dari Kebijakan Rencana Program (KRP) Kemen PUPR," katanya.
"Nanti 2024 baru seluruhnya perawatan di Dispora Kota Surakarta, dan konsultannya akan dicari untuk penyedia rumput," katanya.
Menurut dia, tenaga kerja Dispora juga sudah diajari cara perawatan rumput, karena ada enam tenaga yang sudah dikirim mengikuti pelatihan perawatan rumput. Semua koordinator tenaga pemeliharaan rumput mengikuti pelatihan di Jakarta.