Respons PSSI soal Sanksi AFC untuk Timnas Indonesia U-22
- tangkapan layar
Jakarta – PSSI buka suara terkait sanksi yang diterima tiga pemain hingga staf Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023.
AFC telah merilis sanksi terkait keributan di final SEA Games 2023 antara Timnas Indonesia U-22 melawan Thailand 16 Mesi 2023 lalu.
Beberapa pemain dan staf kedua tim terlibat baku hantam dalam laga yang berlanjut sampai babak tambahan di Stadion Olimpiade, Kamboja, pada 16 Mei 2023.
Sanksi AFC dijatuhkan buat Titan Agung, Komang Teguh, dan Muhammad Taufany. Selain itu empat staf juga kena getahnya yakni Tegar Diokta, Sahari Gultom, Ahmad Nizar, dan Muhni Toid Sarnadi.
Terkait hal itu, anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga mengatakan pihaknya saat ini masih mempelajari hukuman tersebut.
"Kami saat ini lagi mempelajari hukuman denda dan bermain yang diberikan kepada pemain dan staf timnas kita serta konsekuensinya," kata Arya.
"Dalam beberapa saat ke depan kami akan mengambil keputusan untuk hal ini," ujarnya lagi
Dalam keputusan Komisi Disiplin AFC menyatakan bahwa Titan dan Komang melanggar Kode Disiplin dan Etik AFC Pasal 47.Â
Mereka dijatuhi denda sebesar 1.000 dollar AS (sekitar Rp 15 juta) dan larangan bermain dalam enam laga. Lalu Taufany melanggar Etik AFC pasal 51 dengan hukuman larangan bermain enam laga tanpa denda.
Sementara staf Timnas U-22 yakni Tegar dan Sahari tidak boleh mendampingi tim selama enam laga dan denda 1000 dollar AS. Ahmad Nizaar dan Muhni dihukum larangan mendampingi tim dalam enam laga tanpa denda.
Sanksi juga dijatuhkan AFC kepada Thailand. Sanksi itu diberikan kepada pemain, pelatih kiper, ofisial, hingga federasi sepak bola Thailand (FAT).