Aremania Tolak Keras Rencana Pemerintah Renovasi Stadion Kanjuruhan

Stadion Kanjuruhan pasca Tragedi
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA Bola – Aremania menolak keras rencana pemerintah yang akan merenovasi Stadion Kanjuruhan. Tim Gabungan Aremania (TGA) mengajak masyarakat untuk bergabung bersama mereka untuk menolak renovasi total stadion yang terletak di Kepanjen, Kabupaten Malang ini. 

Viral Kericuhan Suporter Aremania Vs Persikmania di Perbatasan Malang-Kediri

Koordinator TGA, Dyan Berdinandri mengatakan bahwa penolakan ini karena mereka khawatir renovasi Stadion akan menghilangkan sejarah dan membuat masyarakat lupa akan jatuhnya 135 korban jiwa pada Tragedi Kanjuruhan, pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.

"Stadion Kanjuruhan adalah tempat kejadian perkara, sebagai salah satu bukti terjadinya tragedi itu. Merenovasinya, bagi kami sama saja menghilangkan barang bukti," kata Dyan, Rabu, 12 April 2023.

Permintaan Maaf Wiliam Pada Aremania, Janji Kalahkan Persis Untuk Obat Luka

"Selain itu, renovasi itu juga akan menjadikan kita semua lupa. Ini juga upaya menghilangkan sejarah. Karenanya kami tegas menolak renovasi. Hendaknya Kanjuruhan biar menjadi memorial atau monumen. Stadion baru bisa dibangun di sekitarnya, atau di lokasi lain,” tambahnya. 

Stadion Kanjuruhan pasca Tragedi

Photo :
  • VIVA/Uki Rama
Tekad Arema FC Raih 3 Poin di Tengah Masa Istirahat yang Minim

TGA pun membuat petisi bagi masyarakat umum secara online, untuk bersama-sama menolak renovasi Stadion Kanjuruhan. Dukungan bisa dilakukan lewat Change.org melalui link : bit.ly/TolakRenovasiKanjuruhan 

Dyan mengatakan, bahwa Tragedi Kanjuruhan telah membekas meninggalkan luka kehancuran dan duka mendalam bagi keluarga 135 korban yang kehilangan nyawa. Menurutnya, Tragedi Kanjuruhan adalah tragedi kemanusiaan yang meninggalkan dampak abadi bagi wilayah Malang dan masyarakatnya. 

"Kami meminta kembali Pemerintah Indonesia untuk lebih serius memperhatikan para korban dan keluarga korban, serta mengupayakan penyelesaian Tragedi Kanjuruhan secara tuntas. Bagi kami, ini sudah bukan lagi persoalan sepakbola atau suporter semata. Ini adalah tragedi kemanusiaan yang memberikan dampak buruk bagi kita semua secara umum, khususnya bagi masyarakat Malang Raya," ujar Dyan. 

Dyan menilai bahwa Tragedi Kanjuruhan menjadi tanggung jawab bersama untuk bersolidaritas dengan para korban. Mereka mengajak masyarakat ikut menuntut keadilan bagi para korban dan keluarganya. TGA meminta pertanggungjawaban negara dalam penanganan kasus ini. 

"Daripada renovasi, TGA bikin Kanjuruhan Memorial (monumen peringatan tragedi). Ini akan menjadi monumen yang didedikasikan untuk para korban dan pengingat bagi kita semua bahwa tragedi seperti ini tidak boleh terjadi lagi. Mari kita pastikan bahwa hidup mereka tidak pernah dilupakan, dan keluarga mereka menerima keadilan yang layak mereka terima," tutur Dyan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya