Pengamat Apresiasi Perjuangan Ketum PSSI Selamatkan Indonesia dari Sanksi Berat FIFA
- Gianni Infantino
VIVA Bola – Indonesia selamat dari sanksi berat FIFA usai status tuan rumah Piala Dunia U-20 dicabut. Bayang-bayang banned FIFA pun sempat dihembuskan beberapa pihak.
Beruntung, pada akhirnya, Indonesia diklaim hanya terkana kartu kuning. Sanksi yang diterima Indonesia berupa administrasi da.
Akibatnya, Indonesia untuk sementara tak bisa menerima bantuan dana FIFA Forward. Indonesia sedianya menggelar Piala Dunia U20 2022 pada 20 Mei-11 Juni mendatang.
Namun, FIFA memutuskan untuk mencabut status tuan rumah Indonesia. Tak disebut alasan jelasnya, namun FIFA menyebut 'kondisi terkini' sebagai pertimbangan.
Usai pembatalan itu, Erick Thohir langsung terbang ke Eropa untuk bertemu lagi dengan FIFA.
Ia membawa blueprint yang berisi rencana pengembangan sepakbola Indonesia, sekaligus melobi FIFA terkait sanksi yang akan dijatuhkan.
Erick menjelaskan, sanksi FIFA ini mengibaratkan Indonesia terhindar dari kartu merah FIFA. Sebaliknya, hanya kartu kuning diberikan sehingga sepakbola Indonesia bisa berjalan seperti biasa.
"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepakbola bersama FIFA," kata Erick.
"Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," sambungnya.
Keberhasilan Erick yang melobi FiFA ini mendapatkan pujian dari pengamat sepakbola nasional, Gita Suwondo.
“PSSI melalui ketua umumnya Erick Thohir sudah memperjuangkan sepak bola Indonesia di FIFA. Dan perjuangan itu merupakan usaha yang terbaik yang dilakukan oleh Ketua Umum PSSI," kata Gita.
"Memang ada gossip keberangkatan Erick untuk bertemu dengan FIFA agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U17. Namun kita lihat aja nanti dinamikanya apakah lobi yang dilakukan Erick itu berhasil atau tidak. Sebab prinsip yang dianut FIFA adalah anti diskriminasi. Penolakan terhadap timnas Israel itu menunjukan adanya diskriminasi,” sambungnya
Gita menilai dampak hukuman administratif yang diberikan FIFA ke Indonesia sangat minor bagi penggembangan sepak bola di tanah air.
Sebab menurut Gita dengan jabatan Erick sebagai Menteri BUMN dan latar belakang beliau sebagai pengusaha, maka dana penggembangan sepak bola di Indonesia tak akan menjadi permasalahan yang berat baginya.
Gita optimis penggembangan sepak bola di Indonesia masih dapat ditangani dengan mudah oleh Erick.
Dengan kekuatan Erick yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN dan memiliki latar belakang pengusaha, Gita yakin Mantan Presiden Klub Inter Milan ini memiliki kekuatan finansial untuk dapat terus menggembangkan sepak bola di Indonesia. Saat ini liga 1 sudah memiliki sponsor.
Menurut Gita saat ini Erick harus bisa mencari alternatif pembiayaan untuk menjalankan liga 2, liga 3, U-20, U-17 dan mengembangkan infrastruktur sepak bola di Indonesia. Termasuk untuk pembinaan sepak bola lainnya seperti sepak bola wanita.
“Kepiawaian Erick Thohir untuk menggali berbagai sumber dana untuk penggembangan sepak bola Nasional saat ini memang benar-benar diuji. Saat ini ketua PSSI harus bekerja lebih keras lagi untuk menggembangkan sepak bola Indonesia,' ucapnya.
"Saat ini FIFA sudah sangat puas dengan progress persiapan Piala Dunia U20 kemarin yang dilakukan oleh PSSI dibawah kepemimpinan Erick Thohir. Seperti beberapa pekerjaan stadion dikebut di masa Erick Thohir,”tutup Gita.