Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia, Renovasi Stadion Jakabaring Telan Biaya Rp30 Miliar

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring
Sumber :
  • VIVA/Sadam Maulana

VIVA Bola – Indonesia batal menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U 20 2023. Federasi sepakbola dunia FIFA resmi mencoret status Indonesia sebagai tuan rumah dan mengumumkannya pada Rabu malam, 29 Maret 2023.

Ada Kawasan Kumuh Mirip Pengungsian, Ridwan Kamil Janji Beri Bantuan Renovasi Rumah Rp100 Juta

Kegagalan Indonesia menyelenggarakan Piala Dunia U-20 menjadi berita duka bagi sepakbola Tanah Air. Bagaimana tidak, status Indonesia sebagai tuan rumah dicoret hanya beberapa bulan sebelum penyelenggaraan.

Bahkan, semua persiapan sudah hampir rampung. Termasuk venue yang jadi penyelenggara, tahap renovasi nyaris 100 persen. Salah satunya ialah Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan.

Kaesang Targetkan Herman Deru Dapat Menang Telak di Pilkada Sumatera Selatan

Guna menyambut penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sendiri telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar. Dana yang disiapkan ini merupakan anggaran untuk renovasi Stadion hingga fasilitas infrastruktur lainnya.

Piala Dunia U-20.

Photo :
  • Kemenpora.
Mau Bangun atau Renovasi Rumah Bingung Sama Desainnya? Begini Tipsnya

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumatera Selatan, Basyaruddin Akhmad, menjelaskan pihaknya telah menggelontorkan dana seberapa Rp30 miliar untuk persiapan, mulai dari perbaikan stadion Gelora Sriwijaya dan penambahan infrastruktur.

"Ya, Rp30 miliar dana sudah dikeluarkan sejak tahun 2020. Namun kita ambil hikmahnya saja, Sumatera Selatan, punya stadion dengan standar FIFA. Nanti bisa digunakan para putra daerah membangun sepak bola Indonesia," tuturnya, Kamis, 30 Maret 2023.

Dengan biaya yang disiapkan, kata Basyaruddin, ada perubahan lainnya dalam stadion, terutama pada warna. Stadion yang sebelumnya memiliki corak warna identik dengan orange dan kuning, kini berubah menjadi merah putih.

"Atapnya sudah diganti warna putih. Dulu kan warnanya abu-abu. Di samping itu, ruang ganti juga sudah kita perbaiki. Kursi-kursinya kita ganti dengan yang lebih bagus, termasuk bench para tim di lapangan. Terakhir kita perbaiki juga royal box," ucapnya. 

Menurut Basyaruddin, dari semua perbaikan stadion yang disebutkannya, ada penambahan-penambahan renovasi  yang ditetapkan FIFA, seperti ketinggian dari koridor yang harus 2,4 meter.

Sebelumnya, rasa kecewa kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, telah lebih dulu diutarakan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru. Dia mengaku turut berduka cita atas batalnya kompetisi sepakbola dunia tingkat junior ini digelar di Tanah Air.

Apalagi, salah satu venue penyelenggaranya berada di Palembang, yaitu Stadion Gelora Sriwijaya.

"Sudah banyak persiapan dan uang yang dikeluarkan untuk mensukseskan event ini di Indonesia. Kasihan juga Timnas yang sudah bertahun-tahun latihan, dan pada akhirnya batal terlaksana," kata Herman Deru.

Menurut Deru, sudah begitu banyak persiapan yang dilakukan. Tetapi hanya tinggal menghitung hari pelaksanaan justru dibatalkan.

"Terus sudah sekian banyak APBD dan APBN yang dikeluarkan untuk menyambut para tamu-tamu tingkat dunia. Padahal berharap ada geliat ekonomi yang dahsyat akibat itu, tapi harus dibatalkan," jelasnya.

"Cukup disayangkan, padahal insfratruktur kita sudah dinyatakan layak 100 persen," terang Herman Deru.

Meski begitu, Deru menjelaskan jika dirinya tidak akan menganggap adanya kerugian dari pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang menelan miliaran rupiah untuk mensukseskan Piala Dunia U-20.

Hanya saja selama ini sudah mengalokasikan sejumlah APBN dan APBD fokus ke hal tersebut yang harusnya bisa ke prioritas lain.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya