Bali Tolak Timnas Israel, Sikap Gubernur Disebut Lewat Pertimbangan Matang
- VIVA/Bobby Andalan
VIVA Bola – Pemerintah Provinsi Bali secara resmi belum memberikan pernyataan terkait surat penolakan Tim U-20 Israel yang bermain di Bali. Namun, surat resmi yang diteken Gubernur Bali Wayan Koster, secara tegas menyatakan melarang Tim dari Negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali.
Terkait hal itu, Wakil Gubernur Bali Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyatakan, sikap Gubernur Bali sudah jelas. Menurutnya, pendapat dan sikap Gubernur Wayan Koster telah melalui pertimbangan matang.
"Ya itu kan sudah jelas, sikap Pak Gub ada beberapa alasan yang diungkap, ya kita semua inline, sama pendapat kita begitu. Pendapat Pak Gub tentu dengan pertimbangan yang matang," kata Cok Ace, Selasa, 28 Maret 2023.
Surat penolakan Tim Israel U-20 bertanding di Bali dirilis oleh Gubernur Bali Wayan Koster bernomor T.00.426/11470/SEKRET. Surat itu dikeluarkan tanggal 14 Maret 2023 yang ditujukan kepada Menpora Zaenudin Amali.
Akibatnya, FIFA selaku federasi sepak bola dunia dan penyelenggara piala dunia U-20, kemudian membatalkan drawing atau undian yang sedianya digelar pada 31 Maret 2023 di Taman Budaya Denpasar.Â
Dampak signifikan dari keputusan FIFA yang menarik Bali sebagai lokasi undian, juga terlihat dari pembatalan pesanan kamar hotel. Cok Ace mengungkapkan, sudah ada pembatalan booking hotel.
"Kalau untuk hotel-hotel kan tidak ada sebenarnya dari keinginan pihak penonton (pembatalan). Mereka datang ke Bali untuk menonton pertandingan. Berbeda kalau datang ke Balik bukan hanya menonton, tapi juga untuk rekreasi, tentu tidak akan terjadi pembatalan," jelas Cok Ace.
Saat ini, Taman Budaya Denpasar (Art Center) yang direncanakan sebagai lokasi untuk undian piala dunia U-20 masih dilakukan penataan. Penataan itu sudah berlangsung sejak 27 Maret 2023. Dari perencanaan awal, kawasan Art Center menjadi areal yang disterilkan hingga 1 April.
Proyek penataan itu menelan anggaran Rp7 milyar yang diambil dari dana APBD. Dalam persiapan awal yang sampai saat ini telah dilakukan, Bali ingin membuat suasana senyaman-nyamannya untuk para peserta dan official U-20 yang akan mengikuti drawing.
"Perbaikan itu, bukan gara-gara ini (piala dunia U-20). Itu memang kita punya dan astungkara kita ada kesempatan memperbaiki dan tentu ke depannya akan kita gunakan," jelas Cok Ace.