Menjabat Kapten Timnas Indonesia Berkat Benny Dollo

Benny Dollo
Sumber :
  • VIVAnews/Ibnu Roy Kumar

VIVA Bola – Kepergian sosok Benny Dollo menjadi duka bagi pecinta sepakbola nasional. Pelatih yang akrab disapa Bendol itu meninggal dunia di usia 72 tahun pada Rabu, 1 Februari 2023. 

Perbandingan Capaian Shin Tae-yong dan Alfred Riedl di Piala AFF Bersama Timnas Indonesia

Salah satu murid Benny Dollo di Timnas Indonesia adalah Charis Yulianto. Pria yang kini menjadi asisten pelatih Persela Lamongan ini pernah menjadi Kapten Timnas Indonesia sejak tahun 2008 atas penunjukan Bendol. Ya, saat itu Bendol menjadi pelatih untuk skuat Garuda. 

"Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya sekaligus mantan pelatih Timnas. Salah satu pelatih yang menunjuk saya sebagai kapten di Timnas Indonesia," kata Charis.

5 Pelatih yang Gagal Bawa Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala AFF, Siapa Saja Mereka?

Mushafry dan Charis Yulianto saat latihan bersama timnas di Sawangan,Depok.

Photo :
  • VIVAnews/Tri Saputro

Charis mengaku saat itu ditunjuk Bendol menjadi kapten untuk memimpin tim di ajang Grand Royal Cup di Myanmar. Pada ajang itu Bendol dan Charis mampu membawa Timnas Indonesia menjadi runner up. 

Terpopuler: Status Polisi Muhammad Ferarri Dibawa, Pengakuan Shin Tae-yong

"Saya ditunjuk oleh Om Benny sebagai kapten di awal 2008 waktu ada turnamen Grand Royal Cup di Myanmar jadi sebelum AFF saya ditugaskan menjadi kapten sampai AFF digelar," ujar Charis. 

Charis menyebut bahwa Bendol merupakan pelatih yang jenius. Meski tergolong singkat bersama Timnas Indonesia di 2008. Bendol mampu meraih runner up Grand Royal Cup di Myanmar, Juara Piala Kemerdekaan dan Semifinalis Piala AFF 2008. 

"Sosok yang pintar dan jenius membawa tim. Meski sebentar beliau membuat prestasi bagus di Grand Royal Cup. Juara di Piala kemerdekaan dan di AFF (semifinal)," tutur Charis. 

Saat itu Charis tidak mengetahui pasti alasan Bendol menunjuk dirinya sebagai Kapten Timnas. Sebab, pada masa itu ada sejumlah nama tenar mulai dari Markus Horison, Ponaryo Astaman, Bambang Pamungkas, Elie Eboy, Firman Utina, Muhammad Ridwan hingga Maman Abdurahman. 

"Mungkin di bawah saya (kapten tim). Sebenarnya secara kemampuan teknis di lapangan tidak bagus-bagus amat tidak jelek-jelek amat. Mungkin jiwa leader saya yang jadi pertimbangan Om Benny," kata Charis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya