Cegah Tragedi Kanjuruhan Berulang Polri Gelar Kursus 9 Hari
- VIVA/ Rahmat Fatahillah Ilham.
VIVA Bola – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang tidak terulang lagi pada kompetisi olahraga mendatang. Hal itu ditekankan Sigit saat menutup kursus manajemen pengamanan stadion di Mabes Polri, Rabu, 1 Februari 2023.
Kursus tersebut diarahkan langsung oleh instruktur profesional dari Conventry University, Inggris. Sebanyak 66 personel mengikuti kursus manajemen pengamanan stadion ini dengan rincian 56 orang dari Polri dan sisanya berasal dari kementerian atau lembaga.
"Sembilan hari telah melakukan kegiatan pelatihan stadium untuk persiapan pengamanan bola. Jadi komitmen Polri akan terus melaksanakan peningkatan kualitas dari pengamanan, khususnya terkait penyelenggaraan kompetisi besar seperti sepak bola," ujar Sigit di Mabes Polri.
"Seiring dengan beberapa waktu yang lalu, kejadian di Kanjuruhan yang tentunya menjadi perhatian kita bersama bahwa kedepan hal ini tidak boleh terjadi lagi," sambungnya.Â
ÂEks Kabareskrim Polri ini mengatakan kursus manajemen pengamanan stadion merupakan langkah Polri dalam melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo terkait transformasi pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga, salah satunya sepak bola.Â
Perbaikan mengenai sistem pengamanan ini juga terus dibuktikan Polri dengan menerbitkan Perpol Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.
"Oleh karena itu bagaimana kita harus melakukan perbaikan sesuai arahan dari Bapak Presiden untuk melaksanakan transformasi untuk menyelenggarakan olahraga yang lebih baik dari sisi penyelenggaraan, keamanan, manajemen pengaturan suporter penonton, hingga semua bisa terselenggara dengan baik," bebernya.
Melalui kursus ini, Sigit berharap agar Perpol Nomor 10 Tahun 2022 dapat diimplementasikan secara sempurna. Selain itu, kemampuan para personel dalam mengamankan kompetisi olahraga, seperti sepak bola semakin meningkat.
"Sehingga diharapkan secara bertahap di semua wilayah memiliki standar dan kemampuan yang sama sehingga kita bisa menyelenggarakan kompetisi khususnya di bidang keamanan sepak bola dengan lebih baik sesuai dengan standar FIFA," pungkas Sigit.