Manajemen Mulai Berpikir Bubarkan Arema FC

Demo Aremania di Kantor Arema FC berakhir ricuh
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA Bola – Direksi dan manajemen berencana membubarkan Arema FC karena situasi yang mulai tidak kondusif di Malang. Hal ini imbas dari kekecewaan sejumlah Aremania yang tidak puas dengan upaya usut tuntas Tragedi Kanjuruhan oleh manajemen Arema FC. 

Tekad Arema FC Meraih Kemenangan Perdana dengan Wajah Baru Stadion Soepriadi

Di mana kekecewaan itu berlanjut dengan aksi demonstrasi di kantor Arema FC. Demonstrasi yang dilakukan oleh massa dengan mengatasnamakan Arek Malang ini berakhir ricuh pada Minggu, 29 Januari 2023 kemarin. 

Akibatnya sejumlah kerusakan terjadi di Kantor Arema FC. Seperti kaca Arema FC Store pecah dan membuat halaman dalam outlet resmi klub itu porak poranda akibat amarah demonstran yang saling terprovokasi dengan massa penjaga kantor Arema FC. 

Stadion Kanjuruhan Bisa Digunakan di Akhir Tahun 2024

Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT. AABBI) Tatang Dwi Arfianto mengatakan, bahwa manajemen selama ini berusaha menjaga eksistensi klub. Sehingga bertahan dengan tetap berkompetisi dengan sanksi dan denda dari PSSI. 

Heboh Massa Demo Pakai Mobil Sedot WC di Kejagung

"Kami menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan. Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal,” kata Tatang, Senin, 30 Januari 2023. 

Tatang menuturkan, jika upaya manajemen Arema FC dianggap tidak memenuhi keinginan suporter dalam upaya usut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Manajemen akan mempertimbangkan agar klub Arema FC untuk dibubarkan karena membuat tidak kondusif.


Demo Aremania di Kantor Arema FC

Photo :
  • VIVA/Lucky Aditya

“Tentu kami merespon atas insiden ini (demo di Kantor Arema FC) direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya," ujar Tatang. 

"Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusivitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” tuturnya. 

Sebagai informasi, demo Aremania di Kantor Arema FC berakhir ricuh. Kericuhan ini membuat Kantor Arema FC porak poranda karena dilempari oleh demonstran yang saling terprovokasi dengan sejumlah orang yang menjaga kantor Arema FC. 

"Yang dialami Arema FC atas insiden ini tetap tidak sebanding dengan rasa duka yang dialami Aremania saat peristiwa Kanjuruhan," kata Tatang.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya