Dugaan Suap Hantam Liga 2, Begini Respons PSSI

Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi
Sumber :
  • VIVA/Pratama Yudha

VIVA Bola – Sekjen PSSI, Yunus Nusi buka suara terkait dugaan adanya praktik suap untuk menghentikan Liga 2 2022/2023.

PSSI Tunda Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra, Yussa Nugraha Ungkap Penyebabnya

Exco PSSI sebelumnya telah membuat geger publik sepakbola nasional dengan keputusan hasil rapat yang mereka lakukan pada 12 Januari 2022 lalu.

Dalam rapat tersebut, para Exco sepakat untuk tidak melanjutkan Liga 2 karena beberapa hal. Klaim Exco PSSI, bahwa keputusan itu dibuat atas permintaan mayoritas klub Liga 2.

Kalah dari Persiraja, Pelatih FC Bekasi City Kecewa dengan Wasit

Dirut PT LIB, Ferry Paulus saat owner meeting Liga 2

Photo :
  • VIVA / Robbi Yanto

Keputusan menghentikan Liga 2 juga berimbas pada Liga 3 yang tidak digelar. Kemudian, sistem promosi dan degradasi pun ditiadakan di Liga 1.

Respons Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Libas Arab Saudi

Sontak, keputusan ini membuat heboh pecinta sepakbola dalam negeri. Mereka menyayangkan tindakan itu karena bakal berimbas pada hajar banyak orang yang menggantungkan hidup di sepakbola. Selain itu, penghentian liga juga dinilai akan berdampak buruk untuk Timnas Indonesia.

Seiring dengan banyaknya kritik yang mengalir, beberapa perwakilan klub muncul ke publik. Mereka bersatu dan menyatakan tidak melakukan tanda tangan apapun terkait penghentian kompetisi.

Dari sana, muncul isu terkait tanda tangan dipalsukan hingga kabar klub-klub disuap senilai Rp 15 juta untuk menandatangani penghentian kompetisi.

Terkait hal itu, Yunus Nusi menegaskan bahwa rumor tersebut tidak masuk akal. Bahkan, dalam owner meeting klub Liga 2 yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa 24 Januari 2023, tidak ada pembahasan seperti itu.

'Tadi tak dibahas tentang itu, kawan-kawan tak membahas tentang suap,” ujar Yunus Nusi kepada awak media.

“Masa Liga 2 disuap 15 juta. Di sana orang kaya semua. Masuk akal juga enggak,” ucapnya.

Di sisi lain, Manajemen Persipura Jayapura, Yan Mandenas sebelumnya membeberkan bahwa uang Rp 15 juta yang diterima klub itu sebenarnya uang transportasi.

Jadi sebenarnya tanda tangan di surat yang diklaim pernyataan klub Liga 2 sepakat menghentikan kompetisi itu untuk uang transportasi.

PT LiB tidak bisa memutuskan untuk melanjutkan Liga 2

Photo :
  • VIVA / Robbi Yanto

Untuk itu, banyak klub merasa tak melakukan tanda tangan terkait penghentian kompetisi sehingga menyebut tanda tangan itu dipalsukan.

“Tanda tangan itu sebagian dipalsukan. Banyak klub yang sudah mengadu karena setiap tanda tangan itu diberikan uang transportasi Rp 15 juta perklub,” kata Yan Mandenas terpisah di Kemenpora beberapa waktu lalu

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya