Gubernur Sumut Komentari Pertemuan Menpora dengan PSSI

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi
Sumber :
  • B.S.Putra/VIVA

VIVA Bola – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memuji langkah tepat yang dilakukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menyikapi dihentikan Liga 2 2023/2023. Dengan melakukan pertemuan pengurus PSSI di Gedung Kemenpora, Kamis kemarin, 19 Januari 2023.

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Garuda Muda Siap Beraksi!

Gubernur Edy mengatakan bahwa langkah dilakukan Menpora sudah tepat, menyikapi keluhan manajemen klub-klub bertarung di Liga 2 itu. Ia menilai Pemerintah Indonesia melalui Kemenpora tidak melakukan intervensi, tapi memikirkan pembinaan atlet sepakbola dan klub-klub bola.

"Yang paling benar, ya itu (dilakukan Menpora)," ungkap Gubernur Edy kepada wartawan di rumah dinas Gubernur Sumut, di Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan, Jumat siang, 20 Januari 2023.

Mengejutkan, Rahmad Darmawan Tiba-tiba Cuti dari Barito Putera, Ini Sosok Penggantinya

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.

Photo :
  • VIVA/B.S. Putra

Salah satu hasil diskusi dalam pertemuan itu, adalah PSSI dan PT LIB akan menggelar pertemuan dengan klub-klub Liga 2 untuk menjelaskan situasi kompetisi. Sehingga ada kejelasan lanjutan kompetisi ini.

Dihubungi PSSI, Jayden Oosterwolde Tolak Tawaran Bela Timnas Indonesia

Gubernur Edy menjelaskan kompetisi Liga 2 merupakan rangkaian satu kesatuan pembinaan harus dilakukan PSSI terhadap atlet sepakbola. Hal itu, diatur dalam statuta PSSI sendiri. Jadi, tidak bisa dipisahkan dan dihentikan.

"Liga itu, tidak bisa dipisahkan antara Liga 1, 2 dan 3. Karena itu, diatur dalam statuta," ucap Gubernur Edy.

Mantan Ketua Umum PSSI menjelaskan dalam Liga di Indonesia, yang digelar ada jenjang kompetisi dilalui oleh klub-klub tersebut. Dimana di Liga 1, klasemen diurutan 16, 17 dan 18 di degradasi ke Liga 2. Selanjutnya, digantikan dari Liga 2, yaitu juara 1, 2 dan 3 untuk naik jadi peserta ke Liga 1.

"Begitu juga, Liga 2 digantikan oleh liga 3. Sehingga tidak bisa satu persatu dihentikan. Kalau mau hentikan, ya hentikan semua," ucap Gubernur Edy.

Gubernur Edy mengatakan bila PSSI tetap dengan keputusan menghentikan Liga 2. Ia menilai bahwa PSSI melemahkan motivasi atlet sepakbola di Indonesia untuk berprestasi hingga mencari nafkah di dunia sepakbola di tanah air ini.

"Tetapi, kalau menghentikan Liga. Berarti memperlemah motivasi anak bangsa, karena PSSI adalah perekat anak bangsa," ujar Gubernur Edy.

Gubernur Edy menambahkan dihentikan Liga 2 ini, sama dengan PSSI menghalangi pembinaan atlet dan klub-klub sepakbola di Indonesia. Pembinaan itu, harus berjenjang dari Liga 3, ke Liga 2 dan ke Liga 3.

"Sudah pasti lah (pembinaan terhalang), motivasi itu kan didalamnya pembinaan persebakbolaan ini," ujar Gubernur Edy.

Untuk diketahui, bahwa Edy Rahmayadi menjabat sebagai pembina PSMS Medan dan memilik saham PT. Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang menaungi PSMS Medan sebesar 51 persen.

Manajemen PSMS Medan sendiri, paling vokal menyuarakan penolakan penghentian Liga 2 2023/2023. Dampak besar dialami ayam Kinantan dengan kerugian mencapai Rp 10 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya