Ketika Pos Polisi di Kayutangan Heritage Dipenuhi Poster Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA Bola – Aksi protes terkait penanganan Tragedi Kanjuruhan terus dilakukan di Malang. Salah satu pos polisi di Kayutangan Heritage atau jalan Basuki Rahmat menjadi sasaran pemasangan poster usut tuntas Tragedi Kanjuruhan.Â
Pos polisi yang sebelumnya berwarna biru dan putih khas satuan lalu lintas Polri itu kini berubah menjadi putih dengan sejumlah kalimat protes. Nampaknya, sang pemasang poster kesal dengan penanganan Tragedi Kanjuruhan yang telah membuat 135 orang meninggal dunia dan 600 lebih suporter terluka.Â
Salah satu warga yang melintas di kawasan Kayutangan Heritage adalah Aldo (22 tahun). Saat melintas dia terus memandang pos polisi yang telah dipenuhi poster usut tuntas. Ternyata dia sudah mengetahui sebelumnya di media sosial. Dia datang ke lokasi untuk memastikan kabar itu.Â
"Saya tidak tahu siapa yang memasang. Tapi ini sudah ramai sejak pagi. Saya lihat di media sosial. Mungkin ini jadi bentuk kekecewaan, kan demo juga sudah jarang. Mungkin sekarang lewat cara ini. Saya selalu mengikuti perkembanganya, karena tetangga saya ada yang menjadi korban," kata Aldo, Kamis, 12 Januari 2022.Â
Salah satu warga lainnya, adalah Rino (31 tahun). Dia menganggap protes yang dilakukan oleh masyarakat atas kematian 135 orang dalam Tragedi Kanjuruhan merupakan sebuah hal yang wajar. Dia menganggap hal ini sebagai kritikan.Â
"Saya kira ya wajar saja mulai banyak poster, mural atau graffiti kritikan itu. Soalnya saya lihat penegakan hukum juga ada yang mengganjal sih," ujar Rino.
Rino menyebut aksi protes yang dilakukan di Pos Polisi dengan memasang poster kecaman murni karena kekecewaan atas pengusutan Tragedi Kanjuruhan. Baginya, selama tidak anarkis dan tidak menyerang warga lainnya protes ini dianggap masih wajar.
"Apalagi kan yang mati ada ratusan orang ya, banyak anak muda dan anak kecil juga. Ya soal aksi ini, salah tidak salah menurut saya masih wajar. Ya, saya harap sih semoga bisa kelar kasus ini dan adil," tutur Rino.