Rekam Jejak Doan Van Hau, Bek Kasar Timnas Vietnam yang Jadi 'Public Enemy' di Indonesia
- AP Photo/Nguyen Manh Quan
VIVA Bola – Sosok bek Timnas Vietnam, Doan Van Hau bisa dibilang sebagai public enemy di Indonesia. Betapa tidak, bek 23 tahun ini kerap melakukan trik-trik kotor yang membahayakan lawan.
Publik Indonesia tentunya tak lupa dengan insiden di final SEA Games 2019, pada 10 Desember 2019. Dalam duel di Rizal Memorial Stadium tersebut, Van Hau membuat cedera Evan Dimas.
Memasuki menit 21, tekel keras dilakukan bek Vietnam, Doan Van Hau terhadap Evan Dimas. Evan mengerang kesakitan dan tak bisa melanjutkan pertandingan.
Cederanya Evan dianggap sebagai awal mula nasib sial Timnas Indonesia U-22. Pasukan asuhan Indra Sjafri kehilangan jenderal lapangan tengah untuk mengatur tempo permainan dan alur bola. Alhasil, mereka gagal berkembang hingga akhirnya Vietnam mengambil kesempatan menceploskan tiga gol ke gawang Nadeo Argawinata.
Lebih menyakitkan lagi, Van Hau sukses mencetak dua gol di menit 39 dan 73. Satu gol Vietnam lainnya dicetak Do Hung Dung di menit 53.
Kembali Berulah di Piala AFF 2022
Di Piala AFF 2022, Van Hau kembali menjadi sorotan. Dia melakukan trik kotor saat melawan Malaysia di babak penyisihan grup.
Saat melawan Indonesia di leg pertama semifinal, Van Hau melakukan aksi berbahaya terhadap Dendy Sulistyawan di menit 54.
Saat keduanya sedang dalam momen perebutan bola, kaki kanan Doan Van Hau malah terlihat sengaja untuk menginjak kaki Dendy. Setelah itu dia yang berguling kesakitan.
Para pemain Indonesia langsung bereaksi melihat trik membahayakan dari Doan Van Hau tersebut. Asnawi Mangkualam dan Marc Klok terlihat langsung meminta wasit memberi hukuman.
Wasit sempat berkonsultasi dengan asisten keempat. Setelah itu dia cuma memberi peringatan kepada Doan Van Hau tanpa memberi kartu.
Dalam pertemuan kedua melawan Indonesia, aksi Van Hau kembali jadi sorotan. Salah satunya ketika melakukan pelanggaran kepada Asnawi Mangkualam.
Doan Van Hau dan Asnawi saling berebut bola. Ketika beradu badan, tangannya terlihat melakukan sikutan. Asnawi terkapar, dan pemain Indonesia melakukan protes.
Bahkan, tensi panas terjadi di akhir pertandingan. Marc Klok menolak permintaan jabat tangan dari Van Hau,.