PSSI dan Federasi Sepakbola Belanda Makin Mesra, Akan Ada Garuda Select Baru
- VIVA/Zulfikar Husein
VIVA – PSSI sedang menjajaki kerja sama dengan Federasi Sepakbola Belanda (KNVB). Beberapa program telah digodok, salah satunya adalah pembinaan pemain muda.
Wakil Sekjen PSSI, Maaike Ira Puspita mengatakan, pembinaan pemain muda ini seperti Garuda Select dalam bentuk lebih baru serta pengembangan sepak bola putri.
"Kami memang sudah menjajaki beberapa program kerja sama. Bisa ke arah sana (seperti Garuda Select). Tunggu saja," ujar Maaike, Jumat 25 November 2022.
Maike menambahkan, PSSI saat ini sedang menyusun perincian kerja sama dengan KNVB yang nantinya dituangkan dalam sebuah Nota Kesepahaman (MoU).
Nota kesepahaman itu ditargetkan untuk ditandatangani kedua federasi pada 2023 atau lebih cepat. Selain pembinaan pemain muda, kerja sama dengan KNVB juga meliputi program pelatihan pelatih, pemantauan bakat dan pengembangan sepak bola putri.
"Kami menjajaki dari pelatihan pelatih dan talent scouting. Bagaimana caranya mengidentifikasi dan memetakan bakat-bakat di Indonesia," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri menganggap progres kerja sama PSSI dengan KNVB terus berkembang setelah dirinya bertandang ke Kantor KNVB di Belanda pada Oktober 2022 lalu.
Indra Sjafri menerangkan kemitraan dengan KNVB terdiri dari dua persoalan yakni kepelatihan dan kurikulum.
"Untuk kemungkinan dalam bentuk lain, kami akan mendiskusikannya dengan KNVB," ucap Pria asal Sumatera Barat tersebut.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, PSSI memiliki program pembinaan usia dini dengan nama Garuda Select. Ini merupakan kerja sama sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang penyiaran.
Program Garuda Seelct dimulai sejak 2019 dan kini sudah memasuki angkatan kelima. Melalui Garuda Select, pemain-pemain muda berbakat dapat merasakan berlatih di Eropa dengan pelatih-pelatih yang lebih berkualitas.
Israel Batalkan Kunjungan Menlu Belanda ke Tel Aviv gegara Dukung Netanyahu Ditangkap
Otoritas Belanda mendukung surat perintah ICC untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
