Aksi Teatrikal Tembakan Gas Air Mata Aremania di 40 Hari Tragedi Kanjuruhan

Aksi teatrikal Gas Air Mata dalam demonstrasi di 40 hari Tragedi Kanjuruhan
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA Bola – Demonstrasi besar-besaran dilakukan oleh Aremania, pada Kamis, 10 November 2022. Sekira 5 ribu Aremania turun ke jalan menuntut kepada pelaku penembakan gas air mata dalam Tragedi Kanjuruhan segera ditangkap dan diadili. 

PSSI dan FIFA Kunjungi 13 Stadion Guna Penuhi Standar Internasional

Massa melakukan longmarch dengan membawa 135 keranda mayat sebagai simbol 135 nyawa suporter meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan. Aremania jalan kaki dari Stadion Gajayana, kemudian melintas ke kawasan Kayutangan Heritage dan berakhir di Alun-alun Tugu atau depan Balai Kota Malang. 

Di tengah demonstrasi beberapa Aremania menggelar aksi teatrikal. Sejumlah polisi datang melakukan tindakan represif memukul hingga menembakan gas air mata. Sementara Aremania terluka dan terkapar di jalanan. Jeritan tangis dan suara korban meminta tolong juga digambarkan dalam teatrikal ini. 

Viral Kericuhan Suporter Aremania Vs Persikmania di Perbatasan Malang-Kediri

"Maksud kami, jangan tembakkan gas air mata ke tribun. Kan banyak anak-anak dan perempuan yang rentan. Teatrikal ini sebagai simbol Tragedi Kanjuruhan. Makanya tadi ada yang diinjak-injak juga,” kata pemeran Maskot Singa, Kukuh Sanyoto di sela-sela demonstrasi. 

Aksi teatrikal penembakan Gas Air Mata dalam demonstrasi Aremania

Photo :
  • VIVA/Lucky Aditya
Permintaan Maaf Wiliam Pada Aremania, Janji Kalahkan Persis Untuk Obat Luka

Kukuh mengaku merasakan kepedihan yang dirasakan oleh korban dan keluarga Tragedi Kanjuruhan. Sebab, dia berada dalam Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam. Sehingga dia merasakan betul kesedihan itu. 

Dalam aksi ini tuntutan Aremania adalah meminta polisi untuk memasukkan pasal 338 KUHP dan 340 KUHP tentang pembunuhan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Hingga Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.

"Kami merasakan rasa sakit yang dirasakan para korban. Makanya kami dari Aremania tergerak mencari keadilan. Kami berharap ada setitik keadilan bagi para korban. Tersangkanya itu-itu aja. Padahal yang nembak kelihatan. Tentu ada pemimpinnya. Itu harus diadili juga, hukum jangan tumpul ke atas,” ujar Kukuh. 

Tragedi ini membuat 135 Aremania dan Aremanita meninggal dunia. Dan sekitar 600 lebih mengalami luka-luka. Aremania mengancam akan membuat aksi yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya